Kabar24.com, MANADO - Realisasi penyaluran kredit produktif PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara & Gorontalo (Bank Sulutgo) hingga September 2017 mencapai 11%, naik signifikan dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang hanya 5%.
Direktur Utama Bank SulutGo Jeffry Dendeng mengungkapkan realisasi penyaluran kredit produktif dari bank kebanggaan warga Sulawesi Utara dan Gorontalo sebesar 11% tersebut juga telah melampaui dari target yang dipatok tahun ini sebesar 10%.
"Saat kita baru masuk sini setahun lalu, kredit produktif kita masih sangat kecil, sekitar 4,5% - 5%. Tapi data terakhir yang kami dapat sudah mencapai 11%," ujarnya kepada Bisnis, Jumat (29/9).
Menurutnya, dengan pencapaian yang sangat signifikan tersebut menunjukkan sejumlah program yang dihadirkan Bank Sulutgo tahun ini, salah satunya seperti kredit produktif bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) mendapatkan sambutan antusias.
"Bahkan capaian ini sudah melebihi target yang kami pasang hingga penghujung tahun ini sebesar 10%," ujarnya.
Dia bahkan yakin capaian penyaluran kredit produktif tersebut masih akan dapat meningkatkan, mengingat saat ini pihaknya juga sedang turut serta dalam Pameran Pembangunan Sulut 2017 yang diharapkan semakin menambah edukasi bagi para calon nasabah. "Kami optimistis hingga akhir tahun ini masih ada peluang bisa meningkat lagi."
Saat ini puluhan perbankan di Sulut yang tergabung dalam Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) sedang turut serta memeriahkan gelaran Pameran Pembangunan Sulut 2017 dalam rangka merayakan HUT ke-53 Provinsi Sulut.
Bank Sulutgo menghadirkan program terbaru kredit produktif bagi PNS, karena sebagian besar pegawai negeri sipil di Bumi Nyiur Melambai tersebut juga memiliki usaha, seperti warung, toko, kos-kosan, dan lainnya.
Menurutnya dengan bunga yang kompetitif, kredit produktif khusus PNS tersebut dapat dimanfaatkan untuk terus meningkatkan usaha sampingan yang dimiliki para PNS.
"Ini merupakan salah satu wujud Bank SulutGo dalam mendorong sektor produktif di daerah ini. Usaha-usaha itu kan memerlukan biaya, karena jika hanya mengandalkan gaji PNS, pasti tidak akan mencukupi," jelasnya.
Sebelumnya Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulut Gorontalo Maluku Utara Elyanus Pongsoda mengatakan bahwa bank daerah memang harus menjadi regional champion di wilayahnya, menyentuh semua usaha masyarakat hingga ke pelosok desa.
Meski demikian, pihaknya menegaskan bahwa setiap ekspansi yang dilakukan perbankan, harus tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. "Jangan sampai menjadi kredit macet, karena juga dapat mempengaruhi kualitas perbankan secara keseluruhan."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
