Kabar24.com, JAKARTA – Masih berupaya pulih dari efek Badai Irma, negara-negara di kepulauan Karibia harus siap menahan Badai Maria, serangan badai ketiga dalam dua pekan terakhir.
Pusat Badai Nasional Amerika Serikat (AS), National Hurricane Center (NHC), melaporkan bahwa Badai Maria dengan hembusan angin berkecepatan 130 mil (209 kilometer) per jam, terlihat berada 35 mil timur laut Martinique menuju Dominica dan Guadeloupe di Kepulauan Leeward Karibia.
Kondisi tersebut dikategorikan sebagai badai Kategori 4 pada skala Saffir-Simpson dan diperkirakan akan menguat.
Badai Maria muncul setelah Harvey menerjang Pantai Teluk Texas dan Irma melanda Florida. Efek badai-badai tersebut telah menewaskan puluhan orang, sekaligus menjungkirbalikkan pasar energi dan pertanian.
Menurut perusahaan riset berbasis di Savannah, Enki Research, kerugian keseluruhan yang ditimbulkan dari badai itu telah mencapai sekitar US$143 miliar. Fakta tersebut menjadikan musim badai Atlantik yang terjadi tahun ini sebagai kerugian terbesar kedua sejak 1980.
Meski jalur Badai Maria cenderung menyusuri wilayah selatan, hembusan anginnya masih akan dirasakan hingga Kepulauan Barbuda dan pulau-pulau lain yang sebelumnya telah terdampak oleh Badai Irma.
“Setiap upaya pemulihan yang terjadi di seluruh pulau ini akan terpengaruh,” kata Tyler Roys, seorang pakar meteorologi di AccuWeather Inc., Pennsylvania, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (19/9/2017).
Saham sejumlah perusahaan pelayaran, dipimpin Royal Caribbean Cruises Ltd., melemah seiring dengan meningkatnya potensi gangguan yang ditimbulkan Badai Maria terhadap kelanjutan bisnis. Saham-saham bank yang terkait dengan wilayah Puerto Rico juga melorot.
Pada jalurnya saat ini, Badai Maria diperkirakan akan menyerang pantai selatan Puerto Riko pada hari Rabu dengan angin setinggi 155 mph dan gelombang badai yang dapat mencapai sembilan kaki. Dari sana, Maria bisa menyusuri pantai utara Republik Dominika sebelum bergerak ke Bahama pada hari Sabtu.
Pergerakan Badai Maria selanjutnya mungkin bergantung pada sistem cuaca lain termasuk Badai Jose, yang diperkirakan akan melemah menjadi badai tropis dan bertahan di Atlantik setelah membawa angin kencang dan hujan di timur Long Island, Rhode Island, dan Massachusetts pada Selasa dan Rabu pekan ini.
“Hal yang sangat menarik adalah bagaimana Jose dapat berinteraksi dengan Badai Maria saat ia bergerak ke utara akhir pekan ini dan awal pekan depan,” kata Todd Crawford, pakar meteorologi di The Weather Company, Massachusetts.
Peringatan badai dipasang di Puerto Riko, Guadeloupe, Dominika, St. Kitts, Nevis, Montserrat, Martinique, dan Kepulauan British Virgin. Sementara itu, peringatan badai tropis diberikan untuk Antigua, Barbuda, Saba, St. Eustatius, St. Maarten, Anguilla, dan St. Lucia.
Dominika, sebuah pulau yang terdiri dari 75.000 orang di Karibia timur, berencana meniadakan kegiatan sekolah, bisnis, dan kantor pemerintah kecuali untuk layanan darurat. Sedikitnya 20 orang meninggal di pulau itu pada tahun 2015 saat Badai Tropis Erika menyerang. Gelombang badai di Dominika dan Guadeloupe sendiri bisa mencapai 9 kaki (2,7 meter).