Kabar24.com, JAKARTA - Kepala Subdirektorat Kontra Propaganda Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Kolonel Sujatmiko, mengatakan sedikitnya ada 600-an remaja yang tertarik bergabung ke gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Menurut dia, para remaja itu tergoda propaganda ISIS yang menawarkan jalan jihad dengan janji surga lewat dunia maya.
“Rekrutmen di dunia maya, kami lihat banyak anak muda berangkat ke Suriah karena tertarik ISIS,” ujar Sujatmiko di sela pelatihan program Duta Damai Dunia Maya di Kota Banjarmasin, Senin malam, 11 September 2017.
Menurut dia, mereka yang berangkat ke Suriah adalah mahasiswa dan orang terpelajar. "Tapi setelah pulang, mereka menyesal," kata Sujatmiko.
Sujatmiko menjelaskan bahwa gerakan propaganda transnasional kerap memanfaatkan tameng ISIS saat menyebar paham radikalisme dan terorisme melalui dunia maya. Propaganda semacam ini sangat terstruktur dan gencar mengubah pola pikir dengan target pemuda yang ingin surga secara instan.
Khawatir atas kondisi itu, BNPT merekrut 60 pemuda asal Kota Banjarmasin untuk menangkal propaganda ISIS dan radikalisme di dunia maya. BNPT melatih 60 pemuda pegiat media sosial itu menjadi Duta Damai Dunia Maya alias agen perdamaian.
Sujatmiko mengatakan anak muda pegiat dunia maya punya potensi kontra propaganda radikalisme lewat tulisan dan tampilan media sosial yang menarik. “Karena bahasa anak muda itu lugu dan tulus. Gaya bahasanya kekinian, sangat efektif karena bahasa kontra propaganda hanya mereka yang tahu,” kata dia.
BNPT menggelar pelatihan Duta Damai Dunia Maya sejak tahun 2016. Pada tahun awal, BNPT sudah membentuk 23 kelompok duta damai di empat provinsi, yakni Sumatera Utara, DKI Jakarta, Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan. Adapun tahun 2017, pelatihan duta damai menyasar Kota Bandung, Semarang, Malang, Padang, dan Banjarmasin. “Pesertanya harus aktif di medsos dengan follower atau viewer banyak,” ujar Sujatmiko.