Kabar24.com, JAKARTA - Militer Korea Selatan menggelar latihan peluncuran senjata nuklir sebagai balasan atas uji coba senjata nuklir yang keenam oleh Korea Utara.
Pasar global spontan beraksi akibat perlombaan senjata yang mengakibatkan ketegangan antara Amerika Serikat dan Pyongyang tersebut.
Dewan Keamanan PBB dijadwalkan melakukan pertemuan membahas sejumlah sanksi baru atas Korut, sedangkan Presiden AS Donald Trump membahas segala opsi militer yang mungkin diambil, menurut kepala keamanan nasional negara tersebut sebagaimana dikutip Reuters, Senin (4/9/2017).
Angkatan bersenjata Korsel menggelar latihan militer dengan melibatkan peluru kendali balistik dan peluru kendali jarak jauh darat-udara, menurut kepala staf gabungan Korsel. Latihan pada hari ini baru dilaksanakan oleh Korsel, namun berikutnya akan melibatkan tentara AS, menurut pernyataan pemerintah.
Kemarin, Korut menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan uji coba bom hidrogen canggih dengan memadukannya dengan rudal jarak jauh. Kegiatan itu mendapat respons yang bersifat mengancam dari AS karena dinilai turut mengancam sekutunya.
“Setiap ancaman terhadap AS dan sekutu kami akan mendapat balasan militer yang dahsyat, sebuah balasan yang efektif dan massif,” ujar Menhan AS Jim Mattis di luar Gedung Putih bersama tim keamanan nasional.
“Kami tidak pandang sedahsyat apa kekuatan satu negara yang mengancam, kami memiliki banyak opsi untuk diambil,” ujar Mattis.
