Kabar24.com, JAKARTA—Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Fahri Hamzah berharap di usia kemerdekaan bangsa yang memasuki tahun Ke-72 saat ini, pemerintah dapat lebih percaya diri dan melampaui rasa takutnya menghadapi dinamika akibat demokrasi dan pluralitas.
Fahri mengatakan, keributan dalam kehidupan berbangsa akhir-akhir ini yang terasa lebih tinggi intensitasnya merupakan konsekuensi dari prinsip demokrasi.
Menurut Fahri, pemerintah tidak perlu bereaksi berlebihan atas keributan tersebut, sebab keributan dalam demokrasi selalu masih dalam taraf bisa ditangani.
“Pemerintah harus melampaui itu. Jangan takut, jangan melakukan pendekatan yang mengembalikan cara yang tidak demokratis. Percaya diri saja, ketahuilah bahwa memang dalam demokrasi itu bising,” kata Fahri usai mengikuti sidang penyampaian rancangan APBN 2018 dan Nota Keuangan oleh Presiden, Rabu (16/8/2017).
Fahri mengatakan, dengan kesadaran seperti itu, pemerintah dapat lebih tenang menyikapi situasi dan mampu mengambil keputusan yang berani dan jernih untuk mengakselerasi pembangunan.
Pemerintah justru perlu lebih fokus pada upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat daripada larut dalam dinamika tersebut. Dengan begitu, ancaman terbesar terhadap demokrasi, yakni ketidaksejahteraan dapat terhindarkan.
Baca Juga
“Sebab bahaya dari demokrasi itu kalau ada kebebasan tetapi tidak ada kesejahteraan,” kata Fahri.
Secara teoritis, tuturnya, demokrasi memberi ruang bagi setiap orang untuk berinovasi dan berkreasi untuk menciptakan kesejahteraan bagi dirinya sendiri. Pengaturah yang berlebihan justru akan kontraproduktif.