Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARI KEMERDEKAAN RI: Fahri Hamzah Berharap Pemerintah Lebih Percaya Diri

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Fahri Hamzah berharap di usia kemerdekaan bangsa yang memasuki tahun Ke-72 saat ini, pemerintah dapat lebih percaya diri dan melampaui rasa takutnya menghadapi dinamika akibat demokrasi dan pluralitas.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah saat mendampingi Ketua DPR Setya Novanto (kiri) yang mengetuk palu saat rapat sidang Paripurna DPR ke-32 masa persidangan V tahun sidang 2016-2017 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (21/7/2017) dini hari./Antara-M Agung Rajasa
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah saat mendampingi Ketua DPR Setya Novanto (kiri) yang mengetuk palu saat rapat sidang Paripurna DPR ke-32 masa persidangan V tahun sidang 2016-2017 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (21/7/2017) dini hari./Antara-M Agung Rajasa

Kabar24.com, JAKARTA—Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Fahri Hamzah berharap di usia kemerdekaan bangsa yang memasuki tahun Ke-72 saat ini, pemerintah dapat lebih percaya diri dan melampaui rasa takutnya menghadapi dinamika akibat demokrasi dan pluralitas.

Fahri mengatakan, keributan dalam kehidupan berbangsa akhir-akhir ini yang terasa lebih tinggi intensitasnya merupakan konsekuensi dari prinsip demokrasi.

Menurut Fahri, pemerintah tidak perlu bereaksi berlebihan atas keributan tersebut, sebab keributan dalam demokrasi selalu masih dalam taraf bisa ditangani.

“Pemerintah harus melampaui itu. Jangan takut, jangan melakukan pendekatan yang mengembalikan cara yang tidak demokratis. Percaya diri saja, ketahuilah bahwa memang dalam demokrasi itu bising,” kata Fahri usai mengikuti sidang penyampaian rancangan APBN 2018 dan Nota Keuangan oleh Presiden, Rabu (16/8/2017).

Fahri mengatakan, dengan kesadaran seperti itu, pemerintah dapat lebih tenang menyikapi situasi dan mampu mengambil keputusan yang berani dan jernih untuk mengakselerasi pembangunan.

Pemerintah justru perlu lebih fokus pada upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat daripada larut dalam dinamika tersebut. Dengan begitu, ancaman terbesar terhadap demokrasi, yakni ketidaksejahteraan dapat terhindarkan.

“Sebab bahaya dari demokrasi itu kalau ada kebebasan tetapi tidak ada kesejahteraan,” kata Fahri.

Secara teoritis, tuturnya, demokrasi memberi ruang bagi setiap orang untuk berinovasi dan berkreasi untuk menciptakan kesejahteraan bagi dirinya sendiri. Pengaturah yang berlebihan justru akan kontraproduktif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper