Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NOTA KEUANGAN RAPBN 2018: Tak Hadiri Sidang Pembacaan Nota Keuangan, Setya Novanto Kirim Ini

Tak terlihat dalam Sidang Paripurna Pembacaan Nota Keuangan dan RAPBN 2018 oleh Presiden Joko Widodo, Ketua DPR Setya Novanto mengirimkan keterangan resminya.
Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla berfoto bersama dengan pimpinan DPR/DPD RI sebelum pembacaan Nota Keuangan RAPBN 2018 di Gedung DPR, Rabu (16/8/2017)./Bisnis Indonesia-Abdullah Azzam
Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla berfoto bersama dengan pimpinan DPR/DPD RI sebelum pembacaan Nota Keuangan RAPBN 2018 di Gedung DPR, Rabu (16/8/2017)./Bisnis Indonesia-Abdullah Azzam

Kabar24.com, JAKARTA — Tak terlihat dalam Sidang Paripurna Pembacaan Nota Keuangan dan RAPBN 2018 oleh Presiden Joko Widodo, Ketua DPR Setya Novanto mengirimkan keterangan resminya.

Akan tetapi, keterangan resmi yang dikirim Setya Novanto tidak berisi alasan dibalik ketidakhadirannya dalam prosesi sidang. Padahal, di sesi pagi hari saat Presiden Jokowi membacakan Pidato Kenegaraan, Setnov—sapaan Setya Novanto— terlihat di podium.

Dalam keterangannya, Setnov mengapresiasi pidato yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam sidang bersama DPR dan DPD.  Novanto menilai pidato yang disampaikan Jokowi sangat menginspirasi.

“Pidato Presiden Jokowi sangat menginspirasi, beliau mengajak kita semua membuang jauh mentalitas negatif yang membuat sesama anak bangsa saling mencela, mengejek, dan memfitnah,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (16/8/2017).

Terkait hal itu, Novanto mengajak semua pihak untuk menjaga bingkai negara kesatuan yang berbhineka tunggal ika.   Lebih lanjut, Novanto mengatakan akan mendukung sikap tegas Presiden dalam memerangi narkoba dan beberapa hal yang merusak sendi-sendi negara.

“Presiden mengingatkan bahaya infliltrasi ideologi seperti ekstremisme, radikalisme, dan terorisme yang merusak sendi-sendi negara. DPR akan mendukung berbagai langkah pemerintah dalam memastikan Indonesia tetap berdiri tegak,”ungkapnya. 

Ketum Partai Golkar itu juga memberikan apresiasi atas berbagai capaian pembangunan  dengan konsep Pemerataan Ekonomi Berkeadilan.

“Pemerintahan Jokowi–JK menginginkan pembangunan dan kesejahteraan tidak hanya dinikmati segelintir orang saja, melainkan merata ke berbagai daerah,” ujarnya.

Kebijakan satu harga untuk semen di Papua, katanya, adalah contoh bagaimana pemerintah terus melakukan stabilisasi harga agar saudara-saudara kita di Papua.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper