Kabar24.com, JAKARTA—Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai pihaknya perlu menyusun indikator kesejahteraan rakyat yang lebih aktual dan konkret.
Hal itu disebabkan, adanya asumsi penurunan daya beli masyarakat padahal pertumbuhan ekonomi dikalim pemerintah baik-baik saja.
Menurut mantan politisi PKS itu, pertumbuhan ekonomi sebesar 5,01% pada kuartal II/2017 tak berbanding lurus dengan tingkat daya beli masyarakat yang menurun.
Baca Juga
“Ada anomali yang terjadi dalam konsumsi masyarakat,” ujarnya, Senin (14/8).
Menyikapi persoalan itu, dia menyebut DPR ingin membuat metode perhitungan kesejahteraan untuk masyarakat yang aktual dan konkret.
Hal itu menurutnya membutuhkan data konkret dari Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik.