Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jawab Krisis Garam, KTG-Unibraw Kenalkan Sistem Prisma Garam

Perusahaan manufaktur plastik PT Kencana Tiara Gemilang bekerja sama dengan Universitas Brawijaya memperkenalkan Sistem Prisma Garam, yaitu suatu skema baru untuk memproduksi garam dengan produktivitas yang lebih tinggi.
Petani memanen garam di Desa Santing, Losarang, Indramayu, Jawa Barat, Senin (31/7)./ANTARA-Dedhez Anggara
Petani memanen garam di Desa Santing, Losarang, Indramayu, Jawa Barat, Senin (31/7)./ANTARA-Dedhez Anggara

Bisnis.com, LAMONGAN – Perusahaan manufaktur plastik PT Kencana Tiara Gemilang bekerja sama dengan Universitas Brawijaya memperkenalkan Sistem Prisma Garam, yaitu suatu skema baru untuk memproduksi garam dengan produktivitas yang lebih tinggi.

General Manager PT Kencana Tiara Gemilang (KTG) Eliana Widijansih mengungkapkan Indonesia merupakan negara maritim dengan wilayah laut yang luas. Kondisi tersebut seharusnya menjadi modal kuat karena bahan baku yang tersedia sangat melimpah.

"Kami memulai penelitian sejak 2016 bersama petani garam dan Universitas Brawijaya, mencari cara bagaimana mengantisipasi curah hujan yang dapat menghambat produksi garam. Dengan menggunakan metode Sistem Prisma Garam, produktivitas bisa naik 3-4 kali lipat," ujar Eliana saat site visit di Lamongan, Sabtu (12/8).

Eliana menjelaskan Sistem Prisma Garam yaitu garam diproduksi dengan menggunakan jenis plastik geomembran yang dibentuk menjadi prisma. Bentukan prisma tersebut akan melindungi garam yang sedang diproduksi saat hujan, dan membantu proses pengkristalan dengan menyerap lebih banyak panas.

KTG menggandeng Pusat Studi Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya untuk meneliti efektivitas penggunaan skema prisma untuk memproduksi garam. Hasilnya, petambak garam dapat memproduksi hingga 400 ton garam per hektare per tahun, atau naik lima kali lipat dari produksi sebelumnya yang hanya mencapai 80 ton per ha per tahun.

“Dengan prisma garam, tutupnya itu akan melindungi dan mengantisipasi kalau hujan turun. Data KKP [Kementerian Kelautan dan Perikanan] menyebut produksi garam 2016 Cuma 144.000 ton atau 4,5% dari target seharusnya. Metode ini menjawab rendahnya produktivitas garam,” jelas Eliana.

Sementara itu, petambak garam asal Lamongan, Jawa Timur, Arifin Jami’an menyampaikan dia telah mengimplementasikan Sistem Prisma Garam sejak 2016 dan telah mengajak petambak garam sekitar untuk turut mengimplementasikan metode tersebut.

“Bahkan kami juga dapat memproduksi garam industri dengan ketebalan 10 cm dan kandungan NaCl-nya sudah di atas 96%. Garam industri sudah kami pasok ke beberaa pabrik es. kalau garam industri, sudah dipasarkan di wilayah Jatim,” jelas Arifin.

Menurut Eliana, ada beberapa kelebihan produksi garam dengan mengginakan Sistem Prisma Garam. Pertama, prisma mampu menangkap panas udara secara maksimal untuk mempercepat proses evaporasi. Kedua, prisma mampu melindungi air tua dari resiko curah hujan tinggi.

Ketiga, sistem prisma mampu mengeliminasi kotoran dan debu yang menempel di kristal garam. “ Terakhir, prisma mampu menangkap uap air yang bisa dimanfaatkan untuk air minum di daerah kering,” jelas Eliana.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper