Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri menyatakan 17 Warga Negara Indonesia yang terlibat dengan kelompok Islamic State atau ISIS telah meninggalkan Suriah dan kini telah mencapai wilayah Irak.
Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir mengemukakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan otoritas berwenang di Irak untuk mengawal kepulangan 17 WNI tersebut. Namun, dia menyebutkan kondisi lapangan tidak selalu mendukung proses pemulangan.
Pasalnya, Fachir menjelaskan sejumlah wilayah di Irak juga cukup 'sulit' dan memiliki kekhasan tersendiri. Untuk itu, Wamenlu mengatakan bisa saja pihaknya menggunakan pihak ketiga untuk menjemput 17 WNI tersebut.
"Perwakilan kita di Baghdad mencoba mengawal proses ini tetapi tentu saja kita harus melihat kondisi karena kondisi di lapangan tidak seperti yang kita bayangkan. Nah makanya penjemputan itu kami bisa menggunakan orang lain. Sampai di mana kita bisa masuk, itu menjadi dinamika tersendiri," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (11/8/2017).
Dari catatannya, sejumlah wilayah di Irak dikuasai oleh kelompok yang berbeda-beda sehingga Kemlu perlu terus menjalin komunikasi dengan otoritas daerah masing-masing untuk menghindari ancaman bagi 17 WNI tersebut.
Meski proses pemulangan dari Irak tidak mudah, dia menyatakan optimis 17 WNI tersebut akan bisa pulang ke Indonesia. "[Ancamannya] masalah keamanan, perjalanan segala macam. Kalau orang yang tidak dikenal. Belum tahu [kapan sampai sini], yang penting aman."