Kabar24.com, KUPANG - Menjelang peringatan hari raya kemerdekaan 17 Agustus, pada Kamis pekan depan, Kupang sudah diramaikan kehadiran pedagang umbul-umbul Merah-Putih.
Pedagang umbul-umbul Merah-Putih tampak pada sejumlah ruas jalan protokol di wilayah ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur ini.
Seorang pedagang bendera asal Bandung, Agus Budiman (22), di Kupang, Selasa (8/8/2017), mengatakan ia bersama 12 rekannya sudah hampir sepekan menggelar dagangannya di kota ini.
"Kami memanfaatkan momentum perayaan Hari Ulang Tahun ke-72 Kemerdekaan RI sebagai peluang ekonomi untuk menambah pendapatan," katanya.
Mereka menggelar dagangannya secara terpisah, dengan menempati sejumlah trotoar di jalan protokol di Kupang, seperti Jalan Frans Seda, Jalam Raya El Tari, Jalan Achmad Yani, Jalan Soeharto dan Soekarno.
Menurut Agus, NTT potensial untuk dijadikan kawasan berdagang bendera merah putih dan umbul-umbul khas tujuh belasan menjelang HUT RI.
Ia mengaku membawa barang dagangannya itu bersama beberapa rekannya dari Bandung untuk dijual ke NTT dengan harga bervariasi dari Rp10.000 sampai Rp700.000 bergantung ukuran dan jenisnya.
Menurut Agus, permintaan bendera dan umbul tujuh belasan dalam pekan ini belum marak. "Sekarang pembelinya belum begitu banyak, omsetnya rata-rata kotor sekitar Rp200.000 sehari," katanya.
Permintaan bendera diperkirakan meningkat sepekan jelang 17 Agustus, karena saat itu rumah atau perkantoran sudah berhias dalam rangka memperingati hari kemerdekaan.
"Sekarang permintaannya hanya bendera ukuran sedang dan ukuran kecil untuk digantung di sepeda motor atau mobil. Mungkin nanti dekat 17 Agustus lebih banyak lagi," kata Zaiful pada kesempatan terpisah.
Mereka mengaku sudah menyediakan stok menghadapi kemungkinan tingginya permintaan.
Pedagang bendera musiman ini mulai semarak di Kota Kupang dan sekitarnya sejak awal Agustus.
Pemerintah melalui Mensesneg Pratikno mencanangkan dan menyelenggarakan rangkaian kegiatan mengisi Bulan Kemerdekaan selama tanggal 1-31 Agustus 2017 memperingati HUT ke-72 RI.
Hal itu diawali dengan dzikir kebangsaan "Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan" di halaman Istana Merdeka pada 1 Agustus untuk memaknai bulan Kemerdekaan.