Kabar24.com, JAKARTA — Selain meminta generasi muda untuk arif dalam memakai media sosial, Presiden Joko Widodo juga menyampaikan pencak silat yang merupakan warisan budaya bangsa Indonesia merupakan salah satu perwujudan karakter bangsa.
Bahkan, sebut Jokowi, seni bela diri ini kini telah dikenal luas hingga mancanegara dan tak heran bila warisan leluhur tersebut perlu untuk dijaga dan dirawat bersama.
Pernyataan itu disampaikan dalam pembukaan Kejuaraan Nasional Tingkat Remaja Perguruan Pencak Silat Nasional (Persinas) ASAD tahun 2017 di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin, Jakarta Timur, Selasa (8/8/2017).
"Tanpa kesadaran kita untuk menjaga dan merawat seni tradisi pencak silat ini, kita akan kehilangan sebuah karakter. Inilah sebuah karakter bangsa yang harus kita rawat dan jaga bersama-sama," kata Presiden yang dalam acara tersebut mengenakan pakaian khas pendekar.
Tak hanya membuka kejuaraan, Kepala Negara sekaligus bersilaturahmi dengan sejumlah ulama pondok pesantren tersebut.
Adapun, Presiden mengatakan, saat masih menjadi Wali Kota Solo, dia juga pernah meresmikan kegiatan serupa yang diselenggarakan di Solo. Kini, mantan Gubernur DKI Jakarta ini kembali membuka kejuaraan tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan tradisi pencak silat.
"Sekarang, hari ini, saya membuka lagi. Sudah bukan wali kota, tetapi presiden," kata Jokowi disambut tawa dan tepuk tangan.
Bagi Presiden Joko Widodo, pencak silat merupakan sarana putra bangsa dalam menunjukkan etos kerja dan produktivitas kepada dunia luar. Selain itu, Presiden menyebutkan pencak silat juga dapat menumbuhkan semangat berani berkompetisi dan bersaing bagi anak-anak muda.
"Saya senang, Pak Kiai tadi menyampaikan, silat ini bukan ingin mengadu manusia dengan manusia, tetapi kita ingin memberikan sebuah karakter kuat kepada remaja-remaja kita. Berani bersaing, bertanding, dan berkompetisi," katanya.
Kejuaraan yang dihelat mulai 8-11 Agustus 2017 tersebut merupakan kegiatan rutin untuk melahirkan atlet-atlet pencak silat muda Indonesia. Kegiatan tersebut juga sekaligus sebagai sebuah upaya untuk merawat silat sebagai warisan budaya leluhur bangsa Indonesia.