Bisnis.com, MALANG — Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mendidik 12 diplomat asing dari 12 negara bahasa Indonesia bagi penutur asing, realisasi kerja sama dengan Kemenlu.
Kepala Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) UMM Arif Budi Wurianto mengatakan diplomat asing itu berasal dari Afrika Selatan, Fiji, Iran, Jepang, Kamboja, Kazakhstan, Kolumbia, Laos, Papua Nugini, Spanyol, Sri Lanka, dan Zimbabwe.
“Mereka dididik Bahasa Indonesia selama sebulan,” katanya di Malang, Rabu (2/8/2017).
Mereka belajar di UMM karena perguruan tinggi swasta milik Muhammadiyah tersebut dipercaya melatih diplomat asing setelah melalui serangkaian seleksi yang dilakukan oleh Badan Diklat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI.
Kerjasama melatih diplomat asing berbahasa Indonesia untuk kali pertemu Kemenlu bekerjasama dengan perguruan tinggi. Hal itu dimungkinkan karena UMM memiliki beberapa keunggulan a.l ketersediaan fasilitas pendukung, tenaga pengajar berkualitas, serta kurikulum dan silabus yang terstandar.
Ke-12 diplomat asing itu telah mengikuti pembukaan promosi budaya dan bahasa Indonesia oleh unit Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) UMM yang berlangsung Selasa (1/8) malam, sementara pengenalan budaya Indonesia dilakukan mulai 2 hingga 31 Agustus 2017.
Selain belajar bahasa, kata Arif, peserta juga akan diajarkan tentang karawitan, menari, membatik, dan pariwisata. Beberapa tempat pariwisata di Malang, Batu, dan Probolinggo yang memungkinkan menjadi promosi yang bagus dengan negara mereka akan menjadi lokasi tujuan pembelajaran. Mereka juga akan ikut upacara peringatan kemerdekaan RI 17 Agustus mendatang.
“Mereka nantinya akan bertugas menjadi diplomat Indonesia atau minimal mempopulerkan budaya dan pariwisata di negara masing-masing. Ini yang menjadi pembeda dengan program Darmasiswa RI,” ucapnya.
Rektor UMM Fauzan mengatakan pembelajaran ini menjadi instrumen yang penting untuk diplomasi karena seorang diplomat mesti memiliki kemampuan diplomasi komunikasi dan pengalaman terkait kebudayaan di negara tempat tugasnya.
Pada pembukaan kegiatan, selain menjadi media perkenalan dengan tim BIPA sebagai pengajar, peserta juga disuguhi makanan khas Indonesia diiringi alunan lagu-lagu Jawa. Beberapa peserta bahkan menyumbangkan lagu, seperti Jabulisile Creasantia Msibi yang menyanyikan lagu dari Afrika Selatan.
Pelaksanaan program ini juga memberdayakan mahasiswa dari berbagai jurusan untuk menjadi buddies atau teman pendamping. Tiap buddy akan membantu peserta baik dalam pembelajaran maupun keperluan sehari-hari. (k24)