Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kondisi Infrastruktur Luar Jawa Masih Defisit

Kondisi infrastruktur yang masih defisit dinilai masih menjadi hambatan terbesar realisasi proyek sentra industrialisasi di luar Pulau Jawa. Padahal, pemerintah berambisi menjadikan sektor industri sebagai tumpuan pertumbuhan ekonomi di luar Jawa.
 Bisnis.com, SURABAYA – Kondisi infrastruktur yang masih defisit dinilai masih menjadi hambatan terbesar realisasi proyek sentra industrialisasi di luar Pulau Jawa. Padahal, pemerintah berambisi menjadikan sektor industri sebagai tumpuan pertumbuhan ekonomi di luar Jawa.
 
Sejumlah pelaku kawasan industri (KI) luar Jawa mengeluhkan kondisi infrastruktur yang sangat minim di wilayahnya. Padahal, melalui Peraturan Pemerintah (PP) 142 Tahun 2015, pemerintah menjanjikan percepatan pembangunan infrastruktur di daerah.
 
Hal tersebut terungkap dalam Business Forum dan Rakernas XVIII HKI di Surabaya, Senin (31/7).  Ketua Umum HKI Sanny Iskandar mengatakan kondisi infrastruktur di luar Jawa yang belum mapan menjadi disinsentif bagi investor.
 
“Kita kekurangan mulai dari infrastruktur dasarnya seperti jaringan energi dan ketenagalistrikan, bahkan dari perizinan pengelolaannya. Lalu akses dan pembangunan jaringan transportasi juga [sulit],” terang Sanny di Surabaya, Senin.
 
Sanny mengungkapkan faktor infrastruktur membuat investor menilai Pulau jawa masih merupakan yang terbaik untuk merealisasikan investasinya. Hal tersebut bertentangan dengan keinginan pemerintah untuk membangun perekonomian di luar Pulau Jawa.
 
Asosiasi mencontohkan beberapa kawasan industri yang infrastrukturnya masih sulit misalnya KI Morowali, Sulawesi Tengah.  Kawasan industri Konawe selama ini digaung-gaungkan sebagai salah satu sentra pemurnian mineral terbesar nasional.
 
Saat ini, perjalanan darat melalui jalan utama dari ibukota Sulawesi Tengah hingga ke Morowali memakan waktu hingga 10 jam, sedangkan penggunaan transportasi air tidak memungkinkan karena di saat-saat tertentu gelombang laut sangat tinggi.
 
Selain itu, Asosiasi mencatat saat ini Kawasan Industri Makassar (KIMA) juga sulit berkembang karena karena kekurangan pasokan gas. 
 
“Infrastruktur sangat penting dalam membangun kawasan industri. Saat ini, ada 33 kawasan industri yang sedang dalam tahap persiapan dan 13 di antaranya berada di luar Pulau Jawa,” jelas Sanny.
 
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebut kawasan industri di Luar Jawa diharapkan dapat menjadi tumbpuan untuk mendongkrak daya saing KI nasional yangs aat ini terbebani dengan harga lahan yang mahal.
 
“Di luar Jawa, kita bisa menawarkan lahan yang lebih kompetitif dengan luasan yang lebih besar. Selama ini provinsi luar Jawa selalu menawarkan resources-based. Sekarang kita bisa kembangkan ke sektor berbasis manufaktur,” jelas Airlangga.
 
Data Kementerian Perindustrian menunjukkan share sektor industri dari luar Pulau jawa menunjukkan tren peningkat yaitu 16,84% pada tahun 2016 dari 16,21% pada  2012 lalu. Angka tersebut mengindikasikan industrialisasi di luar Jawa berjalan on track.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper