Kabar24.com, JAKARTA - Meskipun belum ditetapkan sebagai tersangka, Sentot S., pembawa kabur bus pengumpan (feeder) Transjakarta, akan menjalani penahanan selama 20 hari guna mengungkap motif di balik tindakannya.
Selain dilakukan penyelidikan langsung atas Sentot, kepolisian juga akan meminta bantuan psikiater. Pasalnya, ada dugaan Sentot mengalami gangguan kejiwaan. Sejauh ini, menurut polisi, Sentot mengaku tindakannya dilakukan setelah mendapatkan bisikan.
"Tadi diperiksa, ya tujuannya ya ngga ada, [bus] dibawa-bawa saja sama dia mungkin karena ada bisikan-bisikan," kata Kapolsek Ciracas Kompol Tuti Aini pada Jumat (28/7/2017).
Menurut Tuti, kondisi kejiawaan Sentot yang masih kurang stabil saat ini menjadi alaaan lambatnya proses pemeriksaan. Selain Sentot, kepolisian juga telah memeriksa saksi-saksi, termasuk dari pihak PT Mayasari Bakti sebagai pemilik bus.
Berdasarkan keterangan Tuti, belum ada pihak keluarga Sentot yang bisa dihubungi baik untuk mendampingi maupun untuk dimintai keterangan mengenai latar belakang keadaan jiwa pria tersebut.
Menurut Tuti, sudah sejak lama Sentot ditinggal oleh istri dan anaknya. Sementara ibu dan mertuanya telah meninggal dunia.
"Istrinya kita tidak tahu dia di mana. Dia sudah putus hubungan sama istrinya, tapi nanti mau berusaha mungkin cari lagi siapa, mertuanya sudah meninggal, ibunya sudah meninggal," jelas Tuti.
Sentot, berdasarkan kartu tanda penduduknya, merupakan warga Meruya, tetapi dia kerap hidup dan tidur berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain.
Kabar24.com,JAKARTA- Kendati belum ditetapkan sebagai tersangka, Sentot S, pembawa kabur bus pengumpan (feeder) Transjakarta akan menjalani penahanan selama 20 hari guna mengungkap motif di balik tindakannya.
Selain dilakukan penyelidikan langsung atas Sentot, kepolisian juga akan meminta bantuan psikiater. Pasalnya, ada dugaan Sentot mengalami gangguan kejiwaan. Sejauh ini, menurut polisi, Sentot mengaku tindakannya dilakukan setelah mendapatkan bisikan.
"Tadi diperiksa, ya tujuannya ya ngga ada, [bus] dibawa-bawa aja sama dia mungkin karena ada bisikan-bisikan," jelas Kapolsek Ciracas Kompol Tuti Aini, Jumat (28/7/2017).
Menurut Tuti, kondisi kejiawaan Sentot yang masih kurang stabil saat ini menjadi aladan lambannya proses pemeriksaan. Selain Sentot, kepolisian juga telah memeriksa saksi-saksi, termasuk dari pihak PT Mayasari Bakti sebagai pemilik bus.
Ditinggal Keluarga
Berdasarkan keterangan Tuti, hingga kini belum ada pihak keluarga Sentot yang bisa dihubungi baik untuk mendampingi maupun untuk dimintai keterangan mengenai latar belakang keadaan jiwa pria tersebut. Menurut Tuti, sudah sejak lama Sentot ditinggal oleh istri dan anaknya. Sementara ibu dan mertuanya telah meninggal dunia.
"Dari istrinya kita ga tau dia di mana. Dia sudah putus hubungan sama istrinya, tapi nanti mau berusaha mungkin cari lagi siapa, kan mertuanya suda meninggal, ibunya sudah meninggal," jelas Tuti.
Adapun Sentot, berdasakan Kartu Tanda Penduduknya, merupakan warga Meruya tetapi dirinya kerap hidup dan tidur berpindah-pindah dari satu trmpat ke tempat lain.