Kabar24.com, JAKARTA - Kementerian Pertahanan menjalin kerja sama dengan Pemerintah Korea Selatan melakukan kerja sama pengembangan pesawat jet tempur generasi 4.5.
Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kemampuan industri pertahanan nasional dan kemandirian teknologi nasional terkait dengan kemampuan memelihara dan mengembangkan pesawat tempur.
Pengembangan pesawat jet tempur jenis KF-X/IF-X merupakan implementasi kerja sama strategis antara Pemerintah RI melalui PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dan Pemerintah Korsel, yang ditandatangani pada 2006.
Pengembangan pesawat tempur secara mandiri dinilai lebih menguntungkan karena desain pesawat yang dibuat dapat menyesuaikan dengan persyaratan operasional dari PT DI.
Kini program tersebut masih dalam tahap peningkatan kesiapan teknologi PT DI untuk melakukan engineering manufacture development (EMD).
Kapuskom Publik Brigjen TNI Totok Sugiharto mengatakan dari segi biaya reparasi, memproduksi pesawat tempur sendiri lebih murah karena dapat menekan biaya operasional yang mencakup biaya produksi dan komponen.
"Selain itu akan lebih mudah dalam urusan perawatan [maintenance], perbaikan [repair], dan pembaharuan [upgrade] karena dapat dilakukan sendiri," ujarnya dalam keterangan resmi.
Rencananya, KF-X/IF-X akan diluncurkan pada 2021 untuk mendapat sertifikasi rancang bangun. Paling lambat pada 2026, prototipe atau purwarupa akan dioperasikan untuk memastikan pesawat dapat terbang dan bermanuver dengan baik, sesuai dengan spesifikasi operasional.
Dia menjelaskan program pengembangan pesawat jet tempur KF-X/IF-X ini akan menjadi titik bangkit Indonesia dalam kemandirian industri pertahanan karena secara langsung akan memengaruhi peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM), fasilitas dan infrastruktur PT DI selaku industri pertahanan nasional di bidang kedirgantaraan.
PT DI telah mengirimkan 81 tenaga ahli ke Korean Aerospace Industry (KAI) di Sacheon untuk mendapatkan pembekalan tentang sistem dan standar prosedur kerja di KAI.
Selain memperkuat PT DI selaku industri pertahanan nasional yang akan terlibat langsung sebagai sub bagi KAI, Kemhan RI juga melakukan kerja sama dengan ITB dan Cranfield University untuk program post graduate dan program doktoral dalam rangka untuk melakukan pengembangan dan prototipe.