Kabar24.com, JAKARTA- Selain terkait keberadaan hotel Mandalika yang dermaganya dijadikan 'pintu masuk' 1 ton sabu dari China oleh empat warga negara Taiwan, kepolisian juga telah dan akan memeriksa sejumlah warga negara Indonesia yang diduga tahu atau memiliki keterlibatan dengan hal ini.
Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Nico Afinta menyebutkan pihaknya telah mengamankan pemilik Restoran 88, sebuah restoran yang ada di Anyer, Banten lantaran keempat tersangka diketahui pernah beberapa kali berhenti di sana.
"Yang berhasil kami amankan, yaitu satu, pemilik Restoran 88 dimana 4 tsk pernah berhenti beberapa kali pada saat kami dan tim gabungan Polres Depok berhenti di sana. Sehingga akan kami ambil keterangan," katanya, Jumat (14/7/2017).
Selain berhenti, menurut Nico, selama satu setengah bulan berada di Indonesia, para tersangka juga sempat beberapa kali berbicara dengan yang bersangkutan. Berdasarkan keterangan awal dari pemilik restoran, para tersangka tersebut hanya datang dan mampir.
"Keterangan awal yang bersangkutan ini buka restoran, mereka hanya datang, Tapi kami dalami," imbuhnya.
Selain itu, polisi juga masih terus menyelidiki kemungkinan adanya keterlibatan warga sekitar atau warga Indonesia lainnya sembari terus berusaha menggali siapa penyandang dana pengadaan sabu ini serta cara kapal bisa mengantar sabu seberat satu ton dari China ke Indonesia.
Baca Juga
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan mengatakan bahwa pihaknya akan menyelidiki terkait bangunan yang merupakan eks hotel Mandalika.
Pasalnya, bangunan yang seharusnya berfungsi sebagai hotel tersebut sudah lima tahun tidak beroperasi sebagaimana mestinya, atau bahkan sejak bangunan tersebut jadi.
"Kami tadi lakukan interogasi awal, hotel itu sudah lima tahun tidak beroperasi, bahkan dari semenjak jadi pun begitu saja. Apa memang disiapkan untuk itu [kedok penyelundupan] atau ada sengketa, kita belum tahu... Kenapa tidak operasional, apa ada sengketa? Kalau tidak sengketa kenapa tidak dioperasikan, apa ini [aksi penyelundupan] baru sekali atau beberapa kali sudah dilakukan akan diselidiki," katanya, Kamis (13/7/2017