Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Terbitkan Perpu Ormas, Begini Sikap PP Muhamadiyah

Pemerintah diminta mengedepankan dialog dalam melakukan pembinaan terhadap berbagai organisasi kemasyarakatan yang dianggap menyimpang dari ideologi dan dasar negara.
Dahnil Anzar Simanjuntak./Istimewa
Dahnil Anzar Simanjuntak./Istimewa

Kabar24.com, JAKARTA — Pemerintah diminta mengedepankan dialog dalam melakukan pembinaan terhadap berbagai organisasi kemasyarakatan yang dianggap menyimpang dari ideologi dan dasar negara.

Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan pemerintah sah saja membubarkan organisasi yang tidak sesuai dengan identitas kebangsaan Indonesia menggunakan payung hukum Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) No.2/2017.

“Namun, terkait dengan upaya pembubaran tersebut tentu harus tetap ditempuh dengan cara formal-konstitusional, melalui mekanisme hukum yakni melalui pengadilan. Jangan sampai pemerintah justru bertindak represif seperti era orde baru, karena justru laku seperti itu berpotensi abuse of power dan pasti mengancam demokrasi Pancasila yang sudah kita tata 20 tahun belakangan ini,” ujarnya, Rabu (12/7/2017).

Menurutnya, represifitas akan sangat berbahaya dan justru tidak akan mematikan ormas yang berideologi atau berlaku tidak sesuai dengan identitas Indonesia.

Ormas tersebut, lanjutnya, justru bisa melakukan konsolidasi dan memperkuat diri karena merasa diperlakukan tidak adil. Oleh karena itu, penyelesaian secara formal konstitusional harus selalu dipilih dan ditempuh oleh pemerintah.

Dia juga mengatakan pendekatan soft approach atau dialog terhadap ormas-ormas yang terindikasi melenceng dari Pancasila, lebih tepat dan efektif, karena tidak menyebabkan dampak kebencian dan dendam yang kemudian melahirkan kelompok-kelompok radikal baru.

Langkah situ, lanjutnya, bisa dilakukan oleh pemerintah dibantu oleh organisasi kemasyarakatan lainnya melalui dialog intensif dan pembinaan secara berkelanjutan karena upaya represif melalui pembubaran tidak akan pernah mematikan ideologi.

“Bahkan jangan-jangan bisa menjadi lebih kuat, karena mereka merasa di-dzholimi sehingga melakukan konsolidasi lebih rapi dengan merubah nama, maka idealnya jalan dialog, pembinaan adalah jalan yang paling ideal, berbeda dengan apabila ada fakta secara hukum mereka melakukan tindakan ancaman dan anarkisme yang merusak Indonesia,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper