Kabar24.com, JAKARTA -- Mantan Ketua DPR Marzuki Alie keberatan difoto oleh para jurnalis dari berbagai sudut karena menganggap dia tidak terbelit kasus korupsi KTP elektronik.
Petinggi Partai Demokrat tersebut memenuhi panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk diperiksa terkait dugaan aliran dana yang berasal dari proyek tersebut.
Setelah pemeriksaan dia menjelaskan bahwa ada tiga hal yang menjadi pembahasan pemeriksaan yakni mengenai keterkaitannya dengan Partai Demokrat, hubungan dia dengan DPR serta seputar kasus KTP elektronik.
Terkait skandal mega korupsi tersebut, Marzuki menegaskan dia tidak mengenal sama sekali Andi Agustinus alias Andi Narogong, tersangka yang disebut dalam dakwaan mendistribusikan sejumlah uang kepada para wakil rakyat guna melancarkan pembahasan anggaran.
“Saya tidak pernah tahu siapa itu Andi Narogong, siapa itu Irman dan siapa itu Sugiharto. Saya juga tidak pernah menerima suatu apapun baik terkait proyek ini maupun proyek lainnya,” ujarnya di Gedung DPR, Kamis (6/7/2017).
Marzuki mengatakan, persoalan proyek KTP elektronik diketahuinya setelah ada aduan dari salah satu peserta tender ke Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU). Setelah itu, ketika berjumpa dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Kala itu, Gamawan Fauzi, mengingatkan agar pelaksanaan proyek tersebut dijalankan sesuai ketentuan yang berlaku.
Baca Juga
“Mendagri kemudian bilang, tenang saja Pak, saya sudah konsultasi ke BPK, ke KPK jadi tidak akan ada permasalahan di kemudian hari. Itu saja. Saya tidak pernah tahu setelah itu,” tuturnya.
Sesaat sebelum meninggalkan gedung komisi antirasuah, Marzuki menolak untuk dipotret dari berbagai sudut.
“Saya bukan pencuri jadi tidak perlu difoto dari berbagai angle. Kalau pencuri silakan,” tuturnya.