Kabar24.com, BANDUNG - Niat pemerintah provinsi Jabar memudahkan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) melalui saluran online tak sesuai dengan kenyataannya.
Situs PPDB Online yang sulit diakses justru membuat orang tua calon siswa SMA/SMK menjadi resah.
Orang tua calon peserta didik baru untuk Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan, mengeluhkan situs Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online Jawa Barat yang sulit diakses dan membuat informasi yang didapat sangat terbatas.
"Sulit sekali mengakses, Informasi nama identitas pendaftar dan passing grade SMA tidak ada datanya," ujar salah satu orang tua siswa asal Bekasi, Biqwanto, melalui pesan singkat, Rabu (5/7/2017).
Menuru Biqwanto, akibat sulitnya mengakses situs resmi PPDB Dinas Pendidikan Jawa Barat ini, dirinya kesulitan mencari posisi serta peluang anaknya yang akan mendaftar di salahsatu sekolah SMA Negeri di Kota Bekasi.
"Saya tidak pernah bisa buka web sama sekali. Gak bisa liat-liat posisi dan peluang," kata dia.
Baca Juga
Tak hanya Biqwanto, salahsatu orang tua calon peserta didik baru asal Kota Bandung Wildan mengalami hal serupa.
Ia bercerita, saat mencoba mendaftarkan anaknya melalui sistem PPDB online, data yang terinput selalu gagal.
"Kemarin malam, ga bisa diakses gagal, nyoba lagi gagal lagi. Saya panik takut anak saya ga masuk sekolah negeri," kata dia.
Sementara itu, Koordinator Monitoring PPDB Ombudsman Jabar Noer Adhe Purnama mengatakan, persoalan sulitnya mengakses situs PPDB online merupakan kejadian yang terus berulang.
Tak hanya saat jalur penerimaan jalur akademik, ketika melalui jalur non akademik pun mengalami hal serupa.
"Kalau masalah belum bisa diakses ini persoalan yang daftar online juga masih banyak yang kacau, ada yang error. Persoalan non akademik gagal, dinas pendidikan bilang itu sudah di-screening oleh Pustekkom (pusat teknologi san komunikasi) tapi tetap saja itu gagal," katanya.
Adhe menuturkan, semestinya Disdik Jabar yang kini mengambil alih seluruh pengelolaan SMA/SMK di Jawa Barat bercermin, atas kejadian saat penerimaan melalui jalur nonakademik yang memiliki banyak masalah.
Sehingga masalah-masalah seperti sulitnya mengakses server maupun permasalahan lainnya tidak terulang saat pendaftaraan melalui jalur akademik.
"Seharusnya lebih diefektifkan dan lebih dimatangkan lagi dari sebelum kemarin jalur non akademik, dan disiapkan pencegahan-pencegahan supaya tidak terjadi di jalur akademik ini," kata Adhe.
Selain itu, ia juga mengimbau kepada para orang tua siswa, agar melaporkan segala permasalahan yang dihadapinya saat pendaftaran PPDB.
Mereka bisa mendatangi perwakilan balai pendidikan yang tersebar di kabupaten/kota di Jabar, atau mengadu langsung melalui Ombudsman Jabar.
"Kita mendorong masyarakat agar berani melaporkan entah itu ke dinas atau ombudsman. Kita menunggu laporan terkait permasalahan PPDB, kalau itu kewenangan ombudsnan kita akan coba bantu untuk menyelesaikannya," kata dia.
Sementara itu, di Kabupaten Bogor, proses pendaftaran calon siswa SMA/SMK secara online dilakukan di sekolah yang menjadi tujuan calon siswa.
Hal itu sejalan dengan informasi di PPDB online yang menyebutkan bahwa calon siswa harus datang ke sekolah yang menjadi pilihan pertama.
Pihak sekolah yang akan memasukkan data calon siswa dan selebihnya calon siswa dan orang tua dapat memonitor pergerakan peluang diterima atau tidak pada situs http://ppdb.jabarprov.go.id.
Sayangnya, saat alamat situs tersebut coba dibuka Rabu sore, sekira pukul 17.43, bisnis.com mengalami kesulitan.