Bisnis.com, DENPASAR — Arus penumpang mudik Idul Fitri 2017, dari Pelabuhan Gilimanuk sejak 15 Juni-3 Juli 2017, tercatat hanya mengalami kenaikan sebesar 2% menjadi 724.731 orang, dari periode sama tahun lalu 709.995 orang.
Angka kenaikan itu lebih rendah jika dibandingkan dengan prediksi PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang-Gilimanuk yang memprediksi penumpang arus mudik dari Gilimanuk pada tahun naik kisaran 4%.
Bahkan, jumlah roda dua yang menggunakan jasa penyeberangan di pelabuhan di Selat Bali ini turun 4% menjadi 114.577 unit, dari periode sama tahun lalu 119.531 unit. Hanya jumlah kendaraan roda empat mengalami kenaikan sebesar 6% menjadi 92.642 unit, dari tahun lalu 87.087 unit.
Sebelumnya, ASPD memprediksi, Gilimanuk-Ketapang diperkirakan dilintasi sebanyak 1,6 juta penumpang, atau naik sekitar 4% dibandingkan realisasi arus mudik dan balik tahun lalu. Adapun untuk roda dua yang melintas diperkirakan mencapai 235.618 unit, naik 6% dari tahun sebelumnya roda empat diperkirakan sebanyak 214.087 unit, tumbuh 5% dari realisasi arus sama tahun lalu.
GM ASDP Ketapang Gilimanuk Elvi Yosa memprediksi lebih rendahnya jumlah penumpang dibandingkan dengan targetnya karena ada yang memilih menggunakan moda angkutan udara. Selain itu, dia memperkirakan banyak yang beralih menggunakan kendaraan roda empat.
“Itu dibuktikan dengan jumlah roda empat naik lebih tinggi dibandingkan perkiraan kami,” jelasnya, Selasa (4/7/2017).
Elvi menekankan pihaknya tidak mempermasalahkan lebih rendahnya realisasi jumlah pemudik yang menggunakan penyeberangan Gilimanuk-Ketapang. Namun, fokus utama BUMN pengelola kapal penyeberangan ini adalah kenyamanan dan kecepatan pemudik ketika dilayani kapal Ferry.
Dia menekankan pada tahun ini arus mudik dari Gilimanuk dan sebaliknya terbilang lancar dibuktikan tidak terjadiny antrean panjang di Bali. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa pihaknya sudah bekerja maksimal memberikan layanan dengan mengerahkan kapal berkapasitas besar dan metode pembelian tiket berjadwal melalui daring.