Direktur Lalu Lintas Polda Jatim Kombes Ibnu Isticha mengatakan berdasarkan analisa dan evaluasi (Anev) operasi Ramadniya Semeru 2017 di Jawa Timur untuk H-6 sampai H+3 kecelakaan lalu lintas telah menelan korban 102 orang tewas. Selain itu 60 orang mengalami luka berat dan 894 mengalami luka ringan.
"Angka kecelakaan tertinggi didominasi motor. Di 2017 ini angka kecelakaan motor mencapai 833 kasus sementara 2016 sebanyak 799 kasus. Kedua didominasi mobil penumpang yang mencapai 140 kasus dimana di 2016 sebanyak 120 kasus," kata Ibnu seperti dilansir laman resmi Polri, Sabtu (1/7/2017).
Korbah tewas terbanyak terjadi pada lebaran pertama dimana terdapat 15 orang tewas akibat kecelakaan. Selanjutnya pada H-1 dimana korban tewas di jalan mencapai 14 orang. Pada H-2 sebanyak 12 orang tewas dan hari lebaran kedua ada 11 orang tewas di jalan raya.
"Faktor yang menimbulkan kecelakaan paling banyak adalah mendahului, berbelok, berpindah jalur sebanyak 169 kasus. Diurutan kedua adalah sesama pengguna jalan tidak menjaga jarak sebanyak 125 kasus, human error 83 kasus melanggar batas kecepatan 36 kasus," katanya.
Dia mengatakan waktu paling sering terjadi kecelakaan dalam arus mudik dan balik adalah pukul 09.00 WIB sampai 12.00 WIB sebanyak 102 kasus, pukul 12.00 WIB sampai 15.00 WIB terjadi sebanyak 96 kasus. Sedang pukul 15.00 WIB sampai 18.00 WIB ada 90 kasus dan pukul 18.00 WIB sampai 21.00 WIB ada 73 kasus.