Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengunjung Kecewa Bunga Rafflesia Dilapisi Cat Oleh Pengelola Taman Nasional

Para pengunjung habitat bunga langka Rafflesia Arnoldii di hutan Bukit Barisan Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu mengaku kecewa setelah menyaksikan satu bunga mekar dilapisi cat pilox untuk mempertahankan warna merah.
Dua warga memotret bunga Rafflesia (Rafflesia Arnoldii) yang sedang mekar di Hutan Lindung Bukit Daun Register V Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, Minggu (1/4/2014)./Antara-Helti Marini S
Dua warga memotret bunga Rafflesia (Rafflesia Arnoldii) yang sedang mekar di Hutan Lindung Bukit Daun Register V Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, Minggu (1/4/2014)./Antara-Helti Marini S

Kabar24.com, BENGKULU - Para pengunjung habitat bunga langka Rafflesia Arnoldii di taman nasional Bukit Barisan Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu mengaku kecewa setelah menyaksikan satu bunga mekar dilapisi cat pilox untuk mempertahankan warna merah.

"Kesan alami hilang karena bunga sudah berubah warna merah tua, setelah pengelola memberi cat jenis pilox warna merah," kata Tantra Yuda, seorang pengunjung bunga langka itu, Kamis.

Ia mengatakan pengelola kawasan itu memberi cat pilox merah pada bunga yang aslinya mulai menghitam karena sudah mekar pada hari keempat atau kelima.

Seharusnya kata Tantra, bunga tersebut dibiarkan alami sesuai siklusnya.

"Sebaiknya dibiarkan saja alami, jangan dilapis cat. Pengunjung merasa tertipu kalau begini," kata dia.

Sementara Koordinator Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL) Bengkulu, Sofian Ramadhan mengatakan sudah mengingatkan pihak pengelola untuk tidak mengecat bunga yang merupakan flora dilindungi itu.

"Kami sudah mengingatkan pengelola untuk tidak mengecat bunga itu karena bisa memperburuk citra wisata Bengkulu," kata Sofian.

Sofian mengatakan habitat bunga langka Rafflesia arnoldii di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah, Kaur dan Bengkulu Utara oelama ini mampu menarik turis asing dan nusantara untuk berkunjung ke habitat bunga tersebut.

Ia memperkirakan pengelola lokai bunga mekar yang merupakan warga Desa Taba Teret, Bengkulu Tengah mengecat bunga tersebut sehingga tahan lama, sebab jumlah pengunjung juga meningkat saat libur Lebaran.

Namun, menurut dia tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan dan pihaknya berencana melaporkan perbuatan tak terpuji itu kepada pihak berwenang di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper