Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Exit Poll Pemilu Inggris, Partai Konservatif Terancam Gagal Kuasai Parlemen

Partai Konservatif diperkirakan hanya memenangkan 314 kursi dari total 650 di parlemen. Jumlah tersebut kurang dari dibutuhkan untuk mencapai mayoritas sebesar 326 kursi. Adapun Partai Buruh diperkirakan memenangkan 266 kursi.nn
PM Inggris Theresa May/Reuters
PM Inggris Theresa May/Reuters

Kabar24.com, JAKARTA - Masa depan politik Inggris mengalami ketidakpastian. Hasil exit poll pemilihan umum menunjukkan bahwa kubu Perdana Menteri Theresa May kemungkinan tidak akan memenangkan kursi mayoritas.

Seperti dilansir Bloomberg, Partai Konservatif diperkirakan hanya memenangkan 314 kursi dari total 650 di parlemen. Jumlah tersebut kurang dari dibutuhkan untuk mencapai mayoritas sebesar 326 kursi. Adapun Partai Buruh diperkirakan memenangkan 266 kursi.

Dengan tidak adanya partai yang menjadi mayoritas, terbuka peluang terbentuknya koalisi dalam parlemen. Situasi ini disebut sebagai hung parliament atau koalisi menggantung, yang dapat menimbulkan ketidakpastian politik di Inggris.

Jika hasil exit poll ini benar, Perdana Menteri Theresa May akan kehilangan kepercayaan di masa depan setelah keputusannya untuk mengadakan pemilihan lebih cepat dengan harapan mendapat kursi mayoritas di parlemen.

"Jika jajak pendapat itu akurat, ini benar-benar bencana bagi Konservatif dan Theresa May," ujar mantan Kanselir Konservatif George Osborne Exchequer, seperti dikutip Bloomberg.

Hasil exit poll ini menimbulkan pertanyaan besar tentang Brexit. Dengan kehilangan kursi mayoritas di parlemen, May terancam tidak memiliki mandat yang kuat di parlemen untuk melancarkan perundingan Brexit.

Bahkan, hasil yang tidak sesuai harapan ini juga dapat melengserkan May dari pimpinan partai Konservatif.

Pembicaraan dengan para pemimpin Uni Eropa akan dimulai dalam waktu kurang dari dua pekan dan pertemuan tersebut mungkin perlu ditunda.

Hal ini semakin mengurangi waktu Inggris yang dibutuhkan untuk mencapai kesepakatan sebelum meninggalkan blok tersebut pada Maret 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Sumber : bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper