Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Unit Presiden Pembinaan Pancasila: Megawati Dewan Pengarah, Yudi Latief Ketua?

Enam orang lainnya adalah mantan Ketua Umum Muhammadiyah Syafii Maarif dan Rais Am Syuriah PB Nahdlatul Ulama yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Maruf Amin, mantan Ketua Umum MUI dan Muhamaddiyah Din Syamsuddin, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, pemikir dan tokoh Kristen Pdt. AA Yewangoe, Mayjen (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, dan Chairman Garuda Food Sudhamek AWS.
Mantan Presiden sekaligus Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri (kiri) berbincang dengan Ketua Umum PBNU KH.Said Aqil Siraj saat peringatan hari lahir (Harlah) Presiden Soekarno ke-116 di Kompleks Makam Soekarno, Blitar, Jawa Timur, Senin (5/6) malam./Antara-Irfan Anshori.
Mantan Presiden sekaligus Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri (kiri) berbincang dengan Ketua Umum PBNU KH.Said Aqil Siraj saat peringatan hari lahir (Harlah) Presiden Soekarno ke-116 di Kompleks Makam Soekarno, Blitar, Jawa Timur, Senin (5/6) malam./Antara-Irfan Anshori.

Kabar24.com, JAKARTA — Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri disebut menjadi salah satu dari sembilan orang dewan pengarah Unit Khusus Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP).

Dalam sebuah undangan pelantikan Dewan Pengarah dan Ketua UKP-PIP pada Rabu (7/6/2017), anak dari proklamator Soekarno itu akan menjadi pengarah bersama delapan orang lain, termasuk Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno.

Enam orang lainnya adalah mantan Ketua Umum Muhammadiyah Syafii Maarif dan Rais Am Syuriah PB Nahdlatul Ulama yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Maruf Amin, mantan Ketua Umum MUI dan Muhamaddiyah Din Syamsuddin, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, pemikir dan tokoh Kristen Pdt. AA Yewangoe, Mayjen (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, dan Chairman Garuda Food Sudhamek AWS.

Adapun, dalam kabar tersebut, unit ini akan diketuai oleh Yudi Latief, akademisi sekaligus mantan lawan Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan ketika bertanding dalam pemilihan Rektor Universitas Paramadina.

Yudi Latief sendiri dikenal sebagai pemikir tulen dan pernah menulis buku bertajuk Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancasila pada 2011 setebal 677 halaman.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno tidak membantah atau mengonfirmasi kabar tersebut. Dia menyebutkan sebaiknya publik menunggu Keputusan Presiden (Keppres) UKP-PIP.

“Keppresnya saja belum terbit, nanti sebentar lagi. Yang jelas pengarah ada sembilan orang, enggak usah namanya saya sebut sekarang, besok saja biar surprise. Tapi sebagian [kabar] itu benar,” kata Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (6/6/2017).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arys Aditya
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper