Kabar24.com, JAKARTA - Sebanyak 10 tentara Filipina tewas akibat serangan udara oleh sesama tentara pemerintah di Kota Marawi yang sebagian dikuasai kelompok pemberontak pro-ISIS.
“Delapan tentara juga terluka dalam peristiwa salah menembak teman sendiri kemarin,” ujar Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana sebagaimana dikutip BBC.com pada Kamis (1/6/2017).
"Kemarin kami mengalami tragedi yang melibatkan pasukan kami. Satu regu tentara, para prajurit angkatan darat, terkena serangan udara kami sendiri. Kami kehilangan prajurit kami, 10 orang tewas dan delapan terluka," kata Lorenzana.
Sejak pekan lalu militan yang berikrar kepada yang disebut Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) terlibat dalam pertempuran jalanan dengan tentara Filipina dan sudah menewaskan lebih dari 100 orang.
Militan dari kelompok Maute itu menyerbu Kota Marawi setelah tentara Filipina berusaha menangkap seorang pemimpin mereka.
Pekan lalu, Presiden Rodrigo Duterte mengumumkan darurat militer di bagian selatan Pulau Mindanao, di lokasi Kota Marawi.
Pasukan keamanan melancarkan serangan untuk menangkap Isnilon Hapilon. Dia merupakan seorang militan Filipina yang masuk daftar tersangka teror yang paling dicari di AS.
Pihak berwenang mengatakan puluhan militan berjuang untuk melindunginya, dan kemudian menyerbu kawasan kota dengan populasi 200.000 orang dan menyandera sejumlah penduduk.