Kabar24.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi One Belt One Road (Obor) di China pada 14—15 Mei mendatang.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan ajang tersebut bertujuan untuk mengembalikan spirit 'jalan sutera' yang menghubungkan China dengan Eropa sampai ke Asia. Dia mengatakan Indonesia dapat mendapatkan keuntungan dari konektivitas tersebut.
"Tentu karena sangat penting yang namanya konektivitas sekarang ini. Infrastruktur ini konektivitas, maka kita harus mengambil manfaat dengan konektivitas ini, artinya logistik akan lebih baik, perdagangan akan lebih baik," katanya di Kantor Wakil Presiden, Selasa (9/5/2017).
Dia menambahkan, "Kenapa Indonesia penting, khususnya yang menyangkut maritim. Karena kita negara kepulauan bagaimana menghubungkan jalur maritim di selatan sehingga perdagangan kita lebih efisien."
Sementara itu, untuk jalur sutera bagian utara meliputi China, Tajikistan, sampai ke Turki rencananya akan dihubungkan dengan moda kereta api.
"Disamping itu, Indonesia dapat memperluas hubungan itu dengan membangun infrastruktur yg tersambung dengan jalur sutera laut itu. Jadi indonesia akan ikut serta dalam program itu (OBOR) apalagi akan ikut dibantu oleh Asian Infrastructure Bank," jelasnya.
Pemerintah kembali mengincar investasi, salah satunya dari China dalam pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) One Belt, One Road (OBOR) 2017 pada pertengahan bulan ini.
Sebelumnya, Menteri Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemerintah tengah menyiapkan daftar proyek infrastruktur yang akan ditawarkan dalam forum KTT OBOR di China.
“Ini sedang dipersiapkan. Karena ternyata banyak negara, seperti Pakistan itu mendapat [investasi] US$62 miliar dari China. Nah ini kita sedang pikirkan, apa yang bisa tawarkan untuk China, tapi enggak ngutang,” kata Darmin.