Kabar24.com, JAKARTA—Lima belas delegasi Universitas Queensland (UQ) Australia mengunjungi Indonesia untuk memperkuat hubungan antaruniversitas dengan mitra lokal, alumni, badan pemerintah, dan sponsor.
Dekan Bidang Ilmu Pengetahuan UQ Melissa Brown, yang memimpin delegasi tersebut, mengatakan universitasnya telah memilih Indonesia sebagai mitra negara prioritas karena kerja sama jangka panjang.
"UQ memiliki keterkaitan luas dengan Indonesia di seluruh [bidang] penelitian dan pendidikan dalam berbagai disiplin ilmu, seperti komunikasi, teknik, pertanian dan bioteknologi," kata Brown dalam siaran pers yang dilansir Kedubes Australia, Senin (8/5/2017).
Brown menjelaskan garis besar kemitraan pokok dengan Indonesia dibahas pada sebuah resepsi untuk alumni UQ di kediaman Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson, yang juga merupakan alumni UQ.
"Saat ini, kami memiliki 33 kesepakatan dengan 19 universitas, badan pemerintah dan lembaga penelitian. Kesepakatan ini memungkinkan kita untuk terlibat dalam kolaborasi penelitian dan akademis, pertukaran pelajar, magang, gelar gabungan dan artikulasi siswa ke dalam program-program UQ. "
Selama kunjungan ke Jakarta, staf UQ menyelenggarakan berbagai acara untuk sponsor, konselor sekolah menengah dan agen perekrutan, bergabung dengan resepsi alumni di kediaman duta besar, bertemu dengan rekan-rekan Universitas Indonesia (UI), dan mengadakan acara informasi siswa untuk calon mahasiswa.
UQ semakin populer di kalangan siswa Indonesia dengan tumbuhnya jumlah siswa yang memulai studi hampir 37% antara 2011 dan 2016.
Saat ini sebanyak 500 mahasiswa Indonesia menyelesaikan studi di UQ di berbagai disiplin ilmu, banyak di antaranya mengikuti program gelar gabungan dengan UI. Bagi siswa Australia di UQ, Indonesia adalah salah satu tujuan yang diminati untuk program mobilitas New Colombo Plan (NCP).
NCP baru-baru ini mendanai kunjungan lapangan bagi 30 mahasiswa dari Sekolah Ilmu Bumi dan Lingkungan UQ.
Diselenggarakan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM), para siswa mempelajari perencanaan, pengelolaan lingkungan dan geografi untuk mendapatkan wawasan langsung tentang isu-isu pembangunan dalam masyarakat Yogyakarta.
UQ mendirikan kantor di Jakarta pada 2014, dan menjadi katalisator untuk skema percontohan magang bagi siswa UQ yang mencari pengalaman di Indonesia. LIPI merupakan salah satu mitra yang menawarkan program magang kepada siswa UQ.
Selain pengembangan mobilitas siswa dua arah antara UQ dan institusi di Indonesia, UQ sangat berperan dalam proyek penelitian pokok dan program pengembangan di Indonesia pada berbagai bidang seperti pertanian, pembangunan berkelanjutan, kriminal dan korupsi, jurnalisme dan komunikasi, serta pengelolaan air.
Sebagai contoh, peneliti UQ telah berupaya memperbaiki mata pencaharian peternak kecil di Kawasan Timur Indonesia untuk mendorong pertumbuhan tanaman kaya protein varietas UQ Leuceana untuk menggemukkan ternak mereka bagi pasar.
