Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Meksiko dan para pemimpin dari 16 kelompok industri akan melakukan perjalanan ke Argentina dan Brasil pekan depan untuk membahas sejumlah isu perdagangan.
Langkah tersebut diambil Meksiko di tengah ketidakpastian dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait North American Free-Trade Agreement (NAFTA). Rencananya mereka akan berada di Argentina selama tiga hari dan Brazil dua hari.
Koordinator Hubungan Internasional Kementerian Pertanian Meksiko Raul Urtega mengatakan bakal mencari alternatif impor selain dari Amerika Serikat.
“Kami ingin menegosiasikan harga dan kontrak untuk pasokan beberapa komoditas seperti jagung, kedelai, gandum, dan beras,” ujar Raul yang dikutip dari laman Bloomberg, Sabtu (6/5/17) pagi waktu setempat.
Dia menambahkan langkah tersebut sebagai dampak dari sejumlah pernyataan dan ancaman yang dikeluarkan oleh Washington terhadap Meksiko. Padahal, AS merupakan pemasok komoditas jagung, kedelai, gandum, dan beras ke negara itu.
Kunjungan perdagangan Meksiko dinilai sejumlah pengamat sebagai sinyal jelas mereka telah menantang akan mencari pasar baru jika AS memberlakukkan tarif impor baru. Salah satu perusahaan Argentina misalnya, Adecoagro SA, dua bulan lalu telah menjual jagung untuk pertama kalinya ke Meksiko.
Chief Executive Officer Adecoagro SA Mariano Bosch mengatakan dalam sebuah wawancara telah menyiapkan pasokan untuk dikirim pada Agustus 2017.
“Sekitar 38.000 metrik ton siap kami kirimkan ke Meksiko,” ujar Mariano.
Seperti diketahui, Trump telah berulang kali menyebut bakal menegosiasikan ulang perjanjian perdagangan dengan beberapa negara termasuk NAFTA. Hal itu khususnya dengan memfokuskan kepada kerja sama yang lebih menguntungkan negeri Paman Sam. (Bloomberg)