Kabar24.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakinkan para pengusaha dan investor di Hong Kong bahwa peluang investasi di Indonesia terbuka lebar.
Dalam pidatonya di pertemuan pebisnis yang digelar di Hong Kong pada Senin (1/5/2017), Presiden menyampaikan upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah Indonesia untuk semakin memantapkan posisi Indonesia sebagai negara yang ramah investasi.
Mengawali pidatonya, Presiden sempat melontarkan candaan mengenai Kota Hong Kong yang dikunjunginya.
"Hong Kong adalah satu dari sekian banyak kota di dunia, tempat Anda dapat menikmati sarapan pagi bersama Superman," ujar Presiden yang langsung disambut tawa hadirin, dikutip dari siaran pers yang terbit pada Senin (1/5/2017).
Saat melontarkan candaannya itu, muncul gambar Li Ka-shing, seorang pengusaha, investor, dan juga filantropis Hong Kong, di layar presentasi. Di sana, Li Ka-Shing biasa disebut sebagai 'Superman' karena kelihaiannya dalam berbisnis.
Presiden pagi tadi memang sempat melakukan pertemuan dengan Li Ka-shing untuk membicarakan peluang investasi di Indonesia. Li menyatakan komitmennya kepada Presiden untuk terus meningkatkan investasinya di Indonesia.
Hong Kong adalah satu dari sekian banyak kota di dunia, tempat Anda dapat menikmati sarapan pagi bersama Superman
Li sendiri sebelumnya telah berinvestasi di Indonesia sejak lebih dari 10 tahun lalu.
"Tentu saja Superman selalu menjadi yang pertama untuk melihat sebuah peluang," kata Presiden.
Peluang investasi yang ada di Indonesia itu tentu diiringi dengan sejumlah upaya pemerintah Indonesia untuk membuat kemudahan berusaha di Indonesia menjadi semakin baik.
Hal yang paling ditekankan dalam sejumlah upaya tersebut ialah reformasi.
"Bagi Indonesia, kami ingin tetap berfokus. Dan fokus kami saat ini adalah reformasi," ucap Presiden.
Reformasi yang pertama dilakukan oleh Presiden saat dirinya mulai menjabat sebagai Presiden ketujuh Indonesia ialah pengurangan dan realokasi subsidi bahan bakar minyak (BBM). Tidak tanggung-tanggung, sebesar 80% subsidi tersebut dialihkan untuk hal-hal lain yang dirasakan lebih bermanfaat.
"Ini nilainya sekitar US$15 miliar per tahun fiskal untuk kemudian kami alokasikan ke layanan kesehatan, pendidikan, dan utamanya pembangunan infrastruktur," ungkapnya.
Melalui anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur itu, pemerintah kemudian menjalankan program pembangunan infrastruktur terbesar sepanjang sejarah pembangunan Indonesia.
"Proyek listrik 35 gigawatt, 1.000 kilometer jalan tol, 3.258 kilometer jalur kereta api, 15 bandara baru, 10 pengembangan bandara yang ada, serta 24 pelabuhan baru dan pengembangan pelabuhan yang ada," kata Presiden.
Selain itu, Presiden menyampaikan kepada para hadirin mengenai penghapusan sekitar 3.000 peraturan daerah yang mempersulit investasi. Demikian halnya dengan kebijakan pengampunan pajak yang kemudian menjadi salah satu kebijakan pengampunan pajak tersukses sepanjang sejarah.
"Berkat sejumlah upaya itu, tahun lalu kami memperbaiki peringkat kami di indeks Kemudahan Berusaha Bank Dunia sebanyak 15 peringkat. Dari peringkat 106 ke peringkat 91," kata Presiden.
Target selanjutnya yakni berada pada posisi 40 besar dalam daftar tersebut.
Dengan sejumlah upaya dan capaian pemerintah tersebut, tersedia banyak peluang investasi di Indonesia. Pembangunan infrastruktur yang terus digencarkan pemerintah hingga sekarang mampu menjadikan sejumlah wilayah Indonesia kian terhubung. Tentu saja, peluang di sektor pariwisata akan semakin besar.
"Anda semua tahu Bali, pulau surga kami yang terkenal itu. Dengan akses infrastruktur yang semakin baik, kami telah meluncurkan sebuah program yang disebut 'Sepuluh Bali Baru'. Seperti Raja Ampat di Papua, Mandalika di Lombok, dan Pulau Komodo. Anda mungkin ingin segera membeli properti di sana sebelum Li Ka-shing membeli semuanya dan harganya juga menjadi naik," tutur Presiden.
Hong Kong yang dikenal dengan kekuatannya di bidang pembangunan real estate dan gaya hidup menjadikannya sejalan dengan pembangunan sektor pariwisata di Indonesia. Sebab, Presiden memperkirakan bahwa pada tahun mendatang, Indonesia akan segera kebanjiran investasi pada pembangunan hotel, resor, distrik pariwisata, dan sejumlah pusat aktivitas lainnya.
"Saya juga melihat peluang yang luar biasa bagi industri keuangan Hong Kong. Saya percaya, di Asia, pembiayaan infrastruktur akan menjadi peluang pasar modal terbesar selama beberapa dekade ke depan," ujar Presiden.
Dengan sejumlah upaya yang terus dilakukan pemerintah Indonesia dan juga kemampuan investasi yang dimiliki Hong Kong, Presiden Joko Widodo berharap agar para investor Hong Kong tertarik untuk menanamkan investasinya di Indonesia.
"Kami di Indonesia akan terus menyambut Anda dengan reformasi yang lebih kuat dan kemajuan yang lebih cepat dari sebelumnya," tutupnya.