Kabar24.com, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan penurunan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) akan tetap diupayakan untuk turun sebesar 7% pada tahun ini.
"Suku bunga 7% sedang kita rapatkan lagi. Intinya beberapa bulan lagi kita. Insya Allah tahun ini [penurunan suku bunga]," tuturnya usai menutup Kongres Ekonomi Umat, Senin (24/4/2017).
Kalla mengatakan penurunan suku bunga memang akan sedikit menyulitkan perbankan, terutama Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Namun, langkah tersebut harus diambil untuk manfaat yang lebih besar, yakni mengembangkan usaha kecil dan menengah (UMKM) dalam membuka usaha.
Tujuan akhirnya adalah untuk memeratakan pendapatan masyarakat dan mengurangi ketimpangan antara si kaya dan si miskin.
"Bank-bank yang akan makan rente rakyat akan mati. Bukan sengaja, nanti mati sendiri. Hal yang penting, rakyat dapat 7%. Itu yang akan kami tekankan," jelasnya.
Sebelumnya, suku bunga KUR sebesar 9% diperkirakan akan tetap diterapkan pada tahun ini, dengan mempertimbangkan efisiensi cost perbankan.
Tahun ini, pemerintah menargetkan penyaluran KUR sebesar Rp110 triliun pada 2017, atau naik sekitar 10% dari tahun lalu senilai Rp100 triliun.
Pada penyaluran KUR 2017, pemerintah ingin meningkatkan penyaluran di sektor produksi menjadi 40% dari yang sebelumnya hanya 22%.
Dari APBN, pemerintah menganggarkan Rp 9,43 triliun dengan subsidi bunga KUR Rp 9,22 triliun, dan imbal jasa pelaksanaan untuk periode tahun lalu yang belum terselesaikan administrasinya sebesar Rp 403,3 miliar
Soal Penurunan Bunga KUR 7%, Wapres Bilang Sebentar Lagi
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan penurunan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) akan tetap diupayakan untuk turun sebesar 7% pada tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Irene Agustine
Editor : Andhika Anggoro Wening
Topik
Konten Premium