Bisnis.com, JAKARTA - Pompeii adalah kota kuno Campania di wilayah selatan Italia. Kota ini berada di dataran tinggi 30 m dari permukaan laut. Pada Agustus 79 M, Pompeii mengakhiri eksistensinya dengan tragis karena letusan gunung berapi Vesuvius.
Nama Pompeii kembali mengemuka setelah penemuan arkeologinya pada abad ke-18. Data arkeologi menunjukkan tulang korban dan tulang manusia terakhir yang terpapar panas pada suhu 100 derajat sampai 800 derajat.
"Pompeii benar-benar habis setelah bencana itu. Pompeii tidak terkena lava tetapi awan panas ," kata arkeolog Michele Raddi usai seminar arkeolog di Institut Kebudayaan Italia, Jakarta, Kamis (20/4/2017) malam.
Raddi yang juga pengajar arkologi di Universitas Udayana Bali itu mengatakan, berbeda dengan kota-kota lainnya yang dapat bangkit lagi setelah terkena bencana tersebut. Pompeii begitu terpapar bencana langsung terkubur berabad-abad lamanya.
Dalam diskusi tersebut, Raddi juga menampilkan video skenario detik-detik kehancuran Pompeii akibat letusan gunung api. Letusan terjadi pada siang hari, ditandai dengan gempa. Kemudian di sore hari, gunung mulai menyemburkan batu-batu. Pada dini hari, Pompeii digulung awan panas bercampur abu.
Baca Juga
TRAGIS: Eksistensinya berakhir karena letusan gunung berapi Vesuvius.
Studi paling ilmiah tentang Pompeii menunjukkan letusan gunung api itu menghasilkan efek dahsyat menghancurkan apapun yang berada di sekitarnya.
Foto-Foto: Reuters