Kabar24.com, JAKARTA - Indonesia merupakan negara kepulauan, tapi masyarakatnya masih buta laut dalam pengertian minim pengetahuan lautnya pada segala aspek.
Akhirnya hasil laut Indonesia banyak dieksplotasi asing, angkutan barang via laut juga dikuasai asing, bahkan saat mempromosikan keindahan laut, sebagian besar peralatan menyelam diproduksi asing, kata mantan Menteri Lingkungan Hidup, Sarwono Kusumaatmadja.
Dia mengatakan itu dalam diskusi bertema Indonesia Bangsa Penyelam, pada pameran Deep & Extreme Indonesia (DEI) 2017, seturut pernyataan Masyarakat Selam Indonesia (MASI), di Jakarta, Minggu (2/4/2017).
Selain dia, diskusi itu juga menampilkan Haryono Isman, Dharmawan Gharonk dari Shark Diving Indonesia, Kepala Bidang Kelautan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Sabang, Saifullah, pendiri Divers Clean Action Indonesia, Nesha Ichida, dan Basuki Rahmad dari Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia.
"Indonesia bukanlah negara maritim, tapi hanya negara kepulauan. Karena negara maritim merupakan negara yang memiliki armada niaga dan angkatan laut yang kuat," kata Kusumaadmadja.
Senada dengan dia, Isman mengatakan, masyarakat Indonesia paling banyak buang sampah di laut.
Ia mengutip riset American Association for The Advancement of Science, bahwa hanya dalam waktu setahun, sampah plastik yang dibuang ke laut di Indonesia mencapai 1,2 juta ton. Ini rekor dunia kedua setelah China.
Ini menunjukan bahwa sebagai negara kepulauan, masyarakat Indonesia perlu lebih banyak diedukasi untuk menjaga dan mencintai laut.
Sementara itu, Dharmawan Gharonk mengemukakan, minat warga Indonesia dan mancanegara untuk menyelam di Indonesia semakin tinggi.
"Berkat promosi wisata keindahan laut Indonesia, minat masyarakat Indonesia untuk menyelam semakin tinggi. Begitu juga dengan turis asing yang datang untuk menyelam di Indonesia semakin tinggi," katanya.
Namun, hal itu kurang dimanfaatkan pengusaha karena sebagian besar alat selam masih diimpor, mulai dari baju menyelam, snorkel, masker, dan baju selam.
"Pemerintah perlu memberikan insentif kepada pengusaha local agar mau memproduksi peralatan selam agar lebih murah lagi. Gairah dan peminat menyelam warga Indonesia agar dapat lebih tinggi lagi," kata Dharmawan.