Bisnis.com, JAKARTA - Hingga Minggu (2/4) pagi, proses pencarian korban tanah longsor di Ponorogo, Jawa Timur masih terus berlangsung di bawah komando dari Tim Reaksi Cepat Pemprov Jatim.
Sumber di Pemprov Jatim menyebutkan Tim Reaksi Cepat Pemprov Jatim yang terdiri dari BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan RSUD DR Soetomo Surabaya sudah terjun di lokasi sejak Sabtu.
"Hari ini pencarian korban dilakukan bersama tim K9 Polda Jatim," ujar seorang petinggi Pemprov Jatim, Minggu pagi.
Kantor berita Antara sebelumnya melaporkan proses pencarian terhadap korban yang tertimbun tanah longsor dilanjutkan Minggu (2/4) pukul 07.00 WIB.
Menurut Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, sebanyak 27 orang yang diduga menjadi korban tanah longsor di Dukuh Tangkil, Desa Pulung, Kecamatan Banaran, Kabupaten Ponorogo, belum ditemukan.
Baca Juga
"Data yang masuk sampai Sabtu pukul 19.00 WIB atau bersamaan dihentikannya sementara pencarian, masih 27 orang yang diperkirakan tertimbun tanah," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Sabtu malam seperti dikutip kantor berita tersebut.
Gus Ipul, sapaan akrabnya, juga menyampaikan bahwa sejak Sabtu malam sudah lima unit alat berat yang berada di lokasi, masing-masing dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jatim, balai besar sungai dan milik Pemkab setempat.
Terkait perlengkapan bagi pengungsi serta keluarga korban, Pemprov Jatim telah menyiagakan logistik dan membuka dapur umum 24 jam.
"Makanan, minuman, selimut dan perlengkapan lainnya sudah siap untuk kebutuhan warga. Petugas kita dari BPBD Jatim dan Dinas Sosial siap di lokasi," katanya.
Sementara itu, Wagub Gus Ipul meninjau lokasi tanah longsor pada Minggu pagi bersama Kapolda Jatim Irjen Pol Mahfud Arifin, sekaligus bertemu 200 jiwa pengungsi yang berada di posko siaga di balai desa setempat.
Selama ini warga setiap malam menginap di posko yang berjarak sekitar dua kilometer dari lokasi, namun karena cuaca cerah pada Sabtu pagi tadi, ditambah masa panen jahe maka warga kembali ke lahannya.
"Hujannya Jumat malam dan Sabtu pagi warga akan panen jahe. Tapi ternyata kondisi tanah yang labil menyebabkan tebing longsor dan menimpa permukiman maupun warga di sana," katanya.
Foto-foto: Berbagai sumber (Istimewa)