Kabar24.com, JAKARTA – Pemerintah diminta memperkuat kelembagaan pengelolaan museum seiring meningkatnya pencurian dari lembaga pusat ingatan masa lalu itu.
Ketua Asosiasi Museum Indonesia Putu Supadma Rudana mengatakan sejumlah kehilangan yang terjadi di antaranya Museum Sang Nila Utama, Riau (Maret 2017), Museum Sonobudoyo, Yogyakarta (2010) yang kehilangan 75 koleksi emas masterpiece, begitu juga kasus hilangnya 4 koleksi emas masterpiece dari Museum Nasional, Jakarta (2013).
“Beberapa museum lain di Indonesia juga mengalami kasus serupa,” kata Putu melalui aplikasi pesan, Sabtu (1/4/2017).
Dia mengatakan saat ini seolah-olah penanganan museum mengalami kemunduran. Ini ditandai dengan pejabat penanggung jawab disejumlah museum mengalami penurunan essellonisasi bahkan sejumlah museum dikelola oleh non essellon.
“Dibutuhkan lembaga yang cukup memadai untuk penanganan museum di Indonesia, Karena museum menyimpan koreksi harta negara yang tak terhingga,” katanya.
Dia mengatakan, saat ini baik di tingkat pusat maupun daerah, persoalan museum belum menjadi pembahasan utama. Anggaran museum di kelola pemerintah pusat luar biasa besar akan tetapi di daerah tertatih-tatih karena anggaran yang sangat kecil.
Dia juga menilai masih rendahnya upaya aparat keamanan dalam melakukan penegakan hukum. Akibatnya para penanggung jawab seringkali teledor. Demikian juga dengan regulasi, Putu mengatakan perlu pembenahan regulasi sehingga perbaikan dapat diperoleh. Dalam regulasi baru ini perlu dipayungi pelibatan publik dan professional dalam melakukan pengawasan museum di Indonesia.