Kabar24.com, DENPASAR - Tim Saber Pungli Bali melakukan 25 operasi tangkap tangan atau OTT kepada sejumlah aparatur pemerintahan.
Kepala Pelaksana Unit Pemberantasan Pungli Kombes Pol Suradiana berharap jumlahnya tidak semakin bertambah, sebaliknya berkurang karena kesadaran dari aparatur.
"Kami berharap semakin kecil jumlah OTT di Bali, menandakan semakin tinggi kesadaran aparatur dan masyarakat akan bahayanya praktik pungli, apalagi kegiatan tim UPP Bali telah didukung oleh anggaran untuk meningkatkan kinerja mereka," tuturnya, Jumat (17/3/2017).
Irwasda Polda Bali ini menegaskan, OTT dilaksanakan tanpa memandang jumlah besaran Pungli. Sekecil, katanya, pungli akan tetap ditindaklanjuti jika ada laporan dari masyarakat, karena sudah sangat meresahkan.
Adapun, jumlah pengaduan masih relatif kecil yakni sebanyak 77 aduan. Rinciannya, bidang perizinan pengawasan (3,8%), hibah dan bansos (2,5%), pendidikan (23,3%), dana desa (2,5%), pelayanan publik (22%), pengadaan barang dan jasa (1,2%), serta lain-lain (44,2%).
Selain itu, tim saber pungli juga sudah melakukan pencegahan ke kabupaten dan kota sebanyak 29 kali. Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku menekankan pungli merupakan pelanggaran hukum dan harus diberantas serta semua aparatur harus ditindak tegas.
Baca Juga
Dia meminta semua instansi diwajibkan membuat prosedur secara jelas dan harus dipatuhi, sehingga dilaksanakan pengawasan. Bahkan, jika ada anggota di instansi melaksanakan pungli maka atasannya harus juga disidik apabila dana pungli mengalir ke atas.
Pastika memaparkan di Jembrana, pungli terhadap sopir truk yang mengangkut barang melebihi beban sulit ditindak, karena diduga melakukan kerjasama. Adapun terkait dengan uang komite di sekolah, pihaknya akan mengirimkan staf ke Jakarta untuk memperjelas pungutan komite sekolah.