Kabar24.com, JAKARTA-- Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menyerukan persatuan seiring dengan usahanya untuk membawa kembali sembilan orang warganya yang tertahan dan tidak bisa pulang dari Korea Utara ditengah percekcokan kedua negara terkait pembunuhan Kim Jong Nam.
Korea Utara melarang penduduk Malaysia untuk meninggalkan negara tersebut pada Selasa (7/3/2017) yang memicu tindakan balasan dari Malaysia seiring dengan memburuknya hubungan kedua negara akibat penyelidikan pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Presiden Korea Utara Kim Jong Un, pada 13 Februari lalu.
Kim Jong Nam tewas dibunuh di Bandara Internasional Kuala Lumpur. Kepolisian Malaysia menyebutkan bahwa Jong Nam diserang oleh dua orang wanita yang membalurkan racun VX, sebuah zat kimia yang diklasifikasikan sebagai alat pembunuh massal oleh PBB, ke wajahnya.
Dalam sebuah unggahan di blog, Najib menyebutkan bahwa Malaysia akan mengandalakan pengalaman menangani sejumlah krisis seperti hilangnya pesawat MH370 secara misterius yang melibatkan sejumlah negara dalam pencariannya.
Kala itu, MH370 yang mengangkut 239 orang penunpang hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret 2014 lalu. Australia, Malaysia, dan China secara bersamaan mengakhiri pencarian bersama yang sudah berlangsung selama dua tahun pada Januari.
"Saya mengimbau agar seluruh warga Malaysia, termasuk para pemimpin pemerintahan dan oposisi untuk bersatu dan memberi dukungan penuh atas segala usaha yang sedang berlangsung untuk mengatasi hal ini," kata Najib seperti dikutip dari Reuters, Jumat (10/3/2017).
"Malaysia selalu memastikan hubungan baik dengan semua negara. Namun, bukan berarti mereka bisa menyalahi niat baik kami dan melanggar peraturan negara kami, atau melakukan apapun yang mereka suka tanpa menghormati Malaysia sebbagai negara berdaulat," tambahnya.
Sejauh ini, Kepolisian Malaysia mengidentifikasi delapan warga Korea Utara yang terkait dengan kasus ini. Mereka mengatakan bahwa tiga dari delapan orang tersebut masih berada di Kuala Lumpur dan bersembunti di kedutaan besar Korea Utara.
Malaysia mmerupakan satu dari segelintir negara yang telah menjaga hubungan baiknya dengan negara terisolasi Korea Utara selama berpuluh-puluh tahun. Namun, ketika hubungan tersebut diperhadapkan pada sebuah kasus pembunuham, Malaysia menarik utusannya dari Pyongyang dan menendang Duta Besar Korea Utara.
Cekcok Dengan Korut, PM Malaysia Serukan Persatuan
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menyerukan persatuan seiring dengan usahanya untuk membawa kembali sembilan orang warganya yang tertahan dan tidak bisa pulang dari Korea Utara ditengah percekcokan kedua negara terkait pembunuhan Kim Jong Nam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
28 menit yang lalu
Malaysia Lanjutkan Pencarian MH370 Setelah Mandek 10 Tahun
1 jam yang lalu