Bisnis.com, MANILA -- Militan Islam di Filipina telah mengunggah video yang menunjukkan pemenggalan kepala seorang sandera asal Jerman.
Menurut inforrmasi, Jurgen Kantner diculik dari kapal pesiarnya di Sabah Malaysia pada November. Adapun tubuh temannya Sabine Merz kemudian ditemukan di atas kapal. Tebusan senilai 30 juta peso (£ 483.000 atau US$ 600.000) dengan batas waktu berakhir pada Minggu (26/2/2017).
Sebelumnya, pada 2008 Kantner, pria berusia 70 tahun dan pasangannya Ms Merz, juga sempat diculik oleh perompak Somalia. Mereka ditahan selama 52 hari dan dibebaskan setelah uang tebusan dibayar.
Adapun dalam video itu menunjukkan Kantner dibunuh oleh seorang pria yang membawa pisau. Utusan dari pihak pemerintah, Jesus Dureza membenarkan pembunuhan tersebut.
"Sampai saat terakhir, banyak pihak, termasuk angkatan bersenjata, berupaya untuk menyelamatkan hidupnya. Kita semua mencoba yang terbaik, tetapi tidak berhasil," ungkapnya.
Abu Sayyaf merupakan salah satu kelompok terkecil dan paling vokal soal jihad di Filipina selatan, yang dikenal karena kekejaman, termasuk pemenggalan. Ia telah berjanji setia kepada apa yang disebut Negara Islam dan telah melakukan penculikan warga asing dan Filipina. Beberapa telah dirilis untuk uang tebusan, tetapi masih ada yang ditahan.
Sebuah laporan polisi Filipina mengatakan Kantner tewas di wilayah Indanan Provinsi Sulu selatan pada Minggu sore. Militer Filipina telah melakukan serangan udara terhadap posisi-posisi Abu Sayyaf di Sulu pada akhir pekan mengingat batas waktu mendekat.
Setelah yacht pasangan Jerman, bernama Rockall, ditemukan di Provinsi Sulu, pada 7 November, Abu Sayyaf telah mengirimkan pesan audio yang menyatakan bertanggung jawab atas penculikan.
Adapun Merz tampaknya dibunuh saat ia mencoba untuk melawan militan.
Setelah penculikan di Somalia pada 2008, Kantner kembali ke Somalia untuk mengambil yacht-nya. Dia mengatakan: "Perahu saya adalah hidup saya dan saya tidak ingin kehilangan dia ... Saya tidak peduli tentang bajak laut dan pemerintah. "