Kabar24.com, DENPASAR--Pengaduan terkait pungutan liar di sekolah mendominasi laporan masyarakat ke tim saber pungli Bali.
Pengaduan tersebut saat ini dalam pendalam karena masyarakat tidak menyertakan data detil lokasi serta kapan pungli terjadi.
"Hampir sebgaian besar pungutan di sekolah, seperti anak kami disuruh bayar untuk tamasya tetapi kapan dan dimana pungutannya belum dijawab," papar Kepala Inspektorat Setda Bali Ketut Tenang, Kamis (9/2/2017).
Sejak dibentuk hingga saat ini, pengaduan yang masuk tim saber pungli Bali baru mencapai 16 laporan. Layanan pengaduan itu disampaikan melalui telpon, email, dan paling banyak lewat pesan pendek (sms).
Selain pengaduan uang pungutan di sekolah, ada juga laporan lain tetapi tidak disebutkan lebih detil. Menurut mantan Karo Humas Setda Bali ini, seluruh pengaduan yang masuk langsung ditindaklanjuti oleh tim pokja yang terdiri dari kepolisian, kejaksaan, Intel, hingga pemerintah daerah.
Teneng mengharapkan jumlah pengaduan tidak meningkat dan tidak sampai ada tangkapan yang harus dilakukan oleh tim saber pungli. Ditanya soal adanya dugaan pungli di daerah seperti di pintu masuk Gilimanuk, Teneng menyerahkan penindakan dugaan itu kepada tim saber di tingkat kabupaten.
Wagub Bali Ketut Sudikerta mengharapkan seluruh pengaduan ke tim saber pungli segera ditindaklanjuti. Dia juga menyarankan tim saber memaparkan hasil pendalam ke masyarakat secara transparan.
Harapannya, tim saber juga mengungkapkan hasil pendalaman atau penindakan sehingga masyarakat mendapatkan informasi bahwa tim saber sudah bekerja.