Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Tebar 1.190 KIP untuk Siswa Yatim Piatu di Yogyakarta

Presiden Jokowi menebar 1.190 kartu Indonesia Pintar kepada siswa yatim piatu di tiga kabupaten dan satu kota di Yogyakarta
Siswa memerlihatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dalam acara penyerahan KIP siswa bertempat di SMK Negeri 2 Pengasih, Margosari, Kulonprogo, DI Yogyakarta, Jumat (27/01/2017)./JIBI-Desi Suryanto
Siswa memerlihatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dalam acara penyerahan KIP siswa bertempat di SMK Negeri 2 Pengasih, Margosari, Kulonprogo, DI Yogyakarta, Jumat (27/01/2017)./JIBI-Desi Suryanto

Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menyebar 1.190 Kartu Indonesia Pintar kepada siswa yatim piatu di tiga kabupaten dan satu kota di propinsi Yogyakarta.

Pemberian Kartu Indonesia Pintar (KIP) itu dalam rangka pemerataan akses pelayanan pendidikan bagi seluruh pelajar di Tanah Air. Presiden mendistribusikan secara langsung KIP sebanyak 1.190 kepada siswa yatim piatu dari Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Sleman.

Besaran bantuan yang diberikan yakni Rp450.000 untuk siswa SD, Rp750.000 untuk siswa SMP, dan Rp1 juta untuk siswa SMA. Bantuan tersebut baru dapat diambil pada Juni-Juli 2017.

"Gunakan uang yang ada di kartu ini untuk keperluan sekolah. Jangan sampai memakai uang di kartu ini untuk membeli pulsa. Hati-hati, kalau ketahuan dicabut kartunya,"  kata Presiden dalam laman resmi Sekretariat Negara, Sabtu (4/2/2017).

Presiden Joko Widodo menyampaikan pemerintah berusaha keras mengurangi angka putus sekolah yang terjadi di kalangan pelajar Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan yakni memberikan bantuan tunai pendidikan kepada seluruh anak usia sekolah dari keluarga kurang mampu dan yatim piatu.
"Kita ingin anak-anak ini semuanya jangan sampai ada yang tidak sekolah," ujar presiden.

Kepala Negara pun mengingatkan bahwa dalam era persaingan global seperti sekarang ini, kualitas sumber daya manusia Indonesia harus terus ditingkatkan. Bahkan, menurut data yang diterima, saat ini sebesar 42,5% tenaga kerja Indonesia adalah lulusan SD, sedangkan 66% lulusan SD-SMP, dan 82% lulusan SD-SMP-SMA-SMK.

Dengan memberikan bantuan KIP, pemerintah berharap semua anak dapat memiliki akses pendidikan yang sama sehingga kualitas dari tenaga kerja akan meningkat.
"Agar semua anak bisa akses ke pendidikan, terlayani oleh pendidikan kita. Saya kira ke sana, baru beberapa sekolah diarahkan untuk sisi perbaikan kualitas. Jadi ada yang diurusi kualitasnya tetapi juga urusan anak harus, sekolah itu harus," kata presiden.

Untuk sekolah kejuruan, presiden ingin siswa lebih banyak lagi belajar praktik di lapangan.
"Gurunya juga harus guru yang produktif, artinya guru yang bisa melatih. Misal, pemasaran, melatih yang berkaitan dengan IT komputer, berkaitan dengan assembling otomotif, berkaitan dengan pelatihan bangunan dan elektronika," tutur presiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper