Kabar24.com, BEIJING –Menyambut hari imlek, tak banyak warga Beijing yang menyalakan kembang karena kekhawatiran soal polusi
Hal ini tampak dari menurunnya penjualan petasan dan kembang api mengalami sebesar 4,9% dari tahun-ke-tahun. Penurunan itu bahkan menjadi yang keenam kalinya secara berturut-turut menjelang Tahun Baru Imlek,
Hingga pagi lalu, sekitar 49.900 pekerja lingkungan telah membersihkan hampir 367 ton sampah kembang api di kota. Jumlah ini turun 11,2% dari periode yang sama tahun lalu.
Chen Baoshan, kepala manajemen operasi dari Departemen Sanitasi Beijing mengatakan penurunan tersebut menunjukkan tumbuhnya kesadaran masyarakat soal kualitas udara.
Selain itu Beijing juga telah memerintahkan penghentian penjualan kembang api dalam kasus peringatan polusi udara yang serius.
Sebuah jajak pendapat terbaru pada 1.000 warga di ibukota menunjukkan 83%responden mengatakan mereka tidak akan menyalakan kembang api selama Festival Musim Semi.
Sebelumnya kembang api dan petasan selama Tahun Baru Imlek merupakan tradisi Cina. Meski demikian penjualan kembang api telah menurun dalam beberapa tahun terakhir di kota di tengah kekhawatiran polusi dan pembatasan pemerintah.
Secara menyeluruh, 444 kota di China telah melarang penggunaan kembang api dan diikuti 764 kota-kota lain yang akan mulai memberlakukan pembatasan serupa.