Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Ingin Dialog Dengan Pemerintah Baru AS

China menginginkan adanya dialog dengan pemerintah baru Amerika guna mengatasi sengketa dan mempromosikan hubungan bilateral, tetapi hanya pada batas saling menghormati kepentingan utama kedua belah pihak.
Presiden AS Donald Trump (kiri), Presiden China Xi Jinping (kanan)./Reuters
Presiden AS Donald Trump (kiri), Presiden China Xi Jinping (kanan)./Reuters

Kabar24.com, JAKARTA-- China menginginkan adanya dialog dengan pemerintah baru Amerika guna mengatasi sengketa dan mempromosikan hubungan bilateral, tetapi hanya pada batas saling menghormati kepentingan utama kedua belah pihak.

Presiden Amerika Donald Trump yang diambil sumpahnya pada Jumat (20/1/2017) membuat marah pemerintah China sebelum dia menjabat secara resmi setelah menunjukkan keraguan terkait prinsip One China.

Dalam pidatonya di acara penyambutan jelang tahun baru Imlek, Menteri Luar negeri China Wang Yi mengatakan arah hubungan China-Amerika ke depannya sangat menarik perhatian.

“Kami berkeinginan untuk berdialog dengan pemerintah baru Amerika dengan dasar penghormatan yang kuat bagi prinsip One China dan kepentingan inti dari masing-masing negara,” katanya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (25/1/2017).

Dia menambahkan bahwa China berkeinginan untuk meningkatkan rasa saling percaya, fokus kerjasama, mengatasi dan mengontrol sengketa serta meningkatkan pengembangan hubungan China-Amerika yang sehat guna mendapatkan manfaat lebih besar.

Secara terpisah, lembaga pemberitaan berita Xinhua mengutip Duta Besar Cina untuk Amerika, Cui Tiankai mengatakan bahwa meskipun saat ini pemerintah belum membuat peraturan terkait China, tren kerjasama antara kedua belah pihak tidak bisa dibatalkan karena hal tersebut merupakan yang terbaik bagi keduanya.

Jika perang dagang terjadi, kedua belah pihak akan menanggung akibatnya.

“Saat ini perekonomian dunia membutuhkan mesin kuat untuk memimpin menuju perkembangan lebih kuat dan pertumbuhan lebih cepat. Hal ini merupakan tanggung jawab yang tak bisa dihindari bagi China dan Amerika daripada harus menuju perang dagang,” kata Cui.

Adapun terkait keputusan Trump untuk keluar dari Perjanjian Dagang Transpasifik (TPP) menurut Cui, China tidak bisa mengambil alih peran Amerika sebagai pemimpin global yang membuat aturanperdagangan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper