Kabar24.com, AMBON - Aksi pencopetan memicu bentrok massa di Ambon.
Kapolres pulau Ambon dan pulau-pulau Lease, AKBP Harold Huwae mengatakan, insiden bentrokan massa di desa Batumerah, kecamatan Sirimau, Jumat (13/1/2017) subuh, berujung tewasnya seorang remaja akibat terkena peluru nyasar diduga berawal dari aksi pencopetan.
"Peristiwa pencopetan telepon genggam ini terjadi di Ruko pasar Batumerah, tepatnya di kawasan Ongko Liong yang dilakukan dua orang berboncengan dengan sepeda motor," kata Kapolres, di Ambon, Jumat (13/1/2017).
Aksi pencopetan ini terjadi pada Jumat (13/1) dinihari sekitar pukul 03.00 WIT dan pelaku yang lari ke arah pasar Mardika dikejar korban sehingga terjadi keributan di depan Puskesmas Batumerah.
Keributan ini berlanjut pada Jumat (13/1) pagi hari, di mana terjadi konsentrasi massa disusul aksi saling melempar batu di jalur jalan raya Jenderal Sudirman sehingga tidak ada kendaraan bermotor yang melintas di daerah bentrokan.
Tiga anggota kepolisian dari Polsek Sirimau dibantu lima personel TNI berupaya menenangkan dan membubarkan massa di sekitar lokasi kejadian dan sempat terdengar lima kali tembakan peringatan yang diduga memakai peluru hampa maupun karet.
Namun, tanpa diduga ada dua warga sempat terkena peluru nyasar di antaranya Ibnu Kusuma, 16, dan Yamin Syukur yang mengalami luka di bagian telapak tangan kiri.
Korban Ibnu terkena peluru nyasar di bagian pundak kiri itu langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Polri di Tantui Ambon, namun nyawanya tidak tertolong.
Gubernur Maluku Said Assagaff, Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo dan Kapolda Maluku Brigjen Polisi Ilham Salahudin melayat ke rumah duka.
Polda Maluku saat ini sedang menggelar perkara tersebut guna mencari penyebab permasalahan, termasuk mengejar oknum pelaku pencopetan yang berujung bentrok.