Bisnis.com, JAKARTA - Presiden AS Barack Obama menyampaikan pidato perpisahan di Chicago yang merefleksikan masa jabatannya selama dua periode sembari mengatakan peralihan kekuasaan yang damai antar presiden merupakan sebuah "tanda" dari demokrasi Amerika Serikat.
Presiden kulit hitam pertama di AS yang sekarang berusia 55 tahun itu terpilih pada 2008 dengan pesan untuk memberikan harapan dan perubahan. Sedangkan penggantinya, Presiden terpilih Donald Trump, berjanji untuk mencabut beberapa kebijakan Obama setelah dilantik pada 20 Januari mendatang.
Dengan nada suara yang lebih tinggi, Obama mengatakan peralihan kekuasaan yang damai antar presiden merupakan sebuah "tanda" dari demokrasi Amerika. Tetapi dia mengatakan demokrasi kita tidak akan bekerja tanpa sebuah kesadaran bahwa setiap orang memiliki kesempatan ekonomis sebagaimana dikutip BBC.co.uk, Rabu (11/1/2017).
Dalam pidatonya Obama menceritakan mengapa memilih Chicago sebagai tempat pidato terakhirnya. Dia mengatakan ingin memilih kembali ke tempat "di mana semua di mulai" bagi dia dan ibu negara Michelle Obama ketimbang menyampaikan pidato di Gedung Putih.
Perjalanan Obama ke Chicago merupakan yang terakhir sebagai presiden, dan yang ke 445 kali dengan menggunakan pesawat kepresidenan Air Force One. Dia mengatakan pernah tinggal di kota itu sebagai anak muda yang masih berupaya mencari jati diri dan mencari tujuan hidup.
Lebih dari 20.000 orang diperkirakan hadir dalam acara yang berlangsung di McCormick Place, yang merupakan pusat konferensi yang terbesar di Amerika Utara dan merupakan lokasi pidato Obama kerika mengalahkan Mitt Romney dalam pemilu 2012 lalu.
Tiket diberikan secara gratis, tetapi dijual secara online lebih dari $1.000 atau sekitar Rp13 juta beberapa jam sebelum pidato. Ibu negara Michelle Obama, Wakil Presiden Joe Biden dan istrinya Jill Biden hadir dalam acara tersebut.