Kabar24.com, JAKARTA — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy diminta mempersiapkan pelaksanaan ujian nasional secara matang dan baik, seiring dilakukannya ujian sekolah berstandar nasional dengan metode baru pada 2017.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengimbau Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyusun perencanaan dan persiapan berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan ujian nasional. Dia juga berharap kerumitan yang akan timbul akibat jumlah sarana dan prasarana yang sangat besar itu akan bisa ditangani dengan baik.
“Soal UN itu masalah teknis, pasti karena jumlahnya jutaan maka Mendikbud akan mempersiapkan dengan betul pelaksanannya. Kami harapkan Mendikbud merencanakan dengan baik,” ujarnya.
Mulai 2017, pemerintah memberlakukan ujian sekolah berstandar nasional (UBSN) untuk beberapa mata pelajaran. Berbeda dari tahun lalu yang harus mengerjakan enam ujian mata pelajaran UN, pada 2017 ini siswa hanya perlu mengerjakan empat mata pelajaran yang salah satunya berdasarkan pilihan siswa.
Terkait sistem ujian nasional yang lebih inovatif, Wapres Kalla berharap peningkatan porsi pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer yang ditargetkan mencapai 60% itu bisa berjalan dengan lancar. Dengan begitu, akan memudahkan para siswa sekaligus pemangku kepentingan di bidang pendidikan.
Saat ini, dia mengaku sedang membicarakan sinkronisasi kegiatan pendidikan tingkat dasar, menengah, dan akhir, serta perguruan tinggi. Tak hanya itu, dibahas pula efek pemetaan pendidikan nasional.
“Semua harus pasti ada manfaatnya, tapi yang penting adalah menjaga semangat belajar para murid, supaya tetap terjaga kualitasnya,”tandasnya.