Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Membangun Budaya Literasi dari Desa

Penulis Sundari Mardjuki tak ingin sastra menjadi menara gading. Sebaliknya, karya sastra harus berpengaruh nyata pada masyarakat. Melalui Jagongan Sastra Gunung yang digagasnya, penulis novel Genduk itu membangun budaya literasi mulai dari desa.

Bisnis.com, JAKARTA - Penulis Sundari Mardjuki tak ingin sastra menjadi menara gading. Sebaliknya, karya sastra harus berpengaruh nyata pada masyarakat. Melalui Jagongan Sastra Gunung yang digagasnya, penulis novel Genduk itu membangun budaya literasi mulai dari desa.

Kegiatan yang baru digelar pertama kali di Desa Mranggen Kidul, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung itu, berupa diskusi menggali akar tradisi sastra masyarakat gunung dan bedah novel Genduk. Novel Genduk yang diluncurkan pertengahan tahun lalu itu, memotret problematika sosial kehidupan petani tembakau di Temanggung. Desa Mranggen Kidul menjadi tempat riset sang penulis ketika menyusun novel tersebut.

Sundari menuturkan kegiatan literasi desa tidak hanya mengajarkan warga setempat untuk membaca dan menulis, tetapi juga memahami informasi serta menuangkan gagasan atau ide seputar lingkungan desa dalam tulisan. Hasil kegiatan literasi desa salah satunya dapat ditemui di fanpage facebook Jragan Mekar. Jragan merupakan salah satu desa di kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung.

Melalui kegiatan literasi ini pula, warga belajar mengetahui tentang akar budaya, tradisi dan adat, kesenian, kebudayaan, hingga makanan khas masyarakat pegunungan. Dalam novel Genduk banyak dikupas tentang tradisi, budaya, hingga makanan khas Temanggung.

Sundari berharap melalui kegiatan ini warga dapat mendokumentasikan berbagai tradisi dan adat di Mranggen Kidul dalam karya sastra. Tak hanya itu, warga juga diharapkan dapat menggali potensi desa menjadi komoditi wisata budaya. Tahun ini, rencananya Jagongan Sastra Gunung kembali digelar pada Juli, dimana pada bulan tersebut tembakau sedang tumbuh dengan cantiknya, petani juga belum memasuki masa panen.

“Pada akhirnya, dari sastra mampu menggerakkan ekonomi desa dengan melibatkan warga itu sendiri,” tuturnya.

Insiator Komunitas Gerakan Pelita Desa, Andy YoesNoegroho, menjelaskan kegiatan literasi desa salah satunya sudah berjalan di desa Jragan, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung. Dalam satu kelas yang berisi lima pemuda desa itu, mereka tidak hanya diajarkan membaca dan menulis, tetapi juga mengumpulkan data dan menganalisi persoalan desa. Karya mereka kemudian diunggah di fanpage facebook Jagran Mekar. Kelas literasi ini tak terpaku di dalam ruangan, tetapi juga di tengah kebun tempat masyarakat desa banyak beraktivitas.

Dari gelaran tahunan Jagongan Sastra Gunung, dia berharap dapat mengajak masyarakat memahami kembali akar tradisi sastra masyarakat gunung. Melalui sastra, masyarakat desa bisa mendokumentasikan khasanah cerita, kesenian, dan tradisinya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper