Kabar24.com, JAKARTA - Pengungkapan rencana peledakkan bom panci di depan Istana Negara mengungkap hal lain terkait calon "pengantin" yang akan meledakkan diri.
Polisi menduga ada dua perempuan yang direncanakan untuk menjadi "pengantin" dalam aksi teror yang dilakukan jaringan MNS yang berbaiat pada ISIS.
"Ada dua perempuan terduga teroris yang akan jadi 'pengantin', DYN yang ditangkap di Bekasi, Jawa Barat dan IP ditangkap di Purworejo, Jawa Tengah," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Martinus Sitompul, di Mabes Polri, Jakarta, Senin (19/12/2016).
Dian Yulia Novi (DYN) alias Ayatul Nissa Binti Asnawi, 27, sehari-hari adalah seorang ibu rumah tangga. Ia diproyeksikan sebagai calon "pengantin" bom bunuh diri di lingkungan Istana Negara, Jakarta, pada Minggu (11/12) pagi.
Rencananya, aksi tersebut menargetkan momen pergantian petugas jaga paspampres di Istana Negara. Selain DYN, IP juga direncanakan sebagai "pengantin".
Seperti diketahui, Densus menangkap terduga teroris Ika Puspitasari (IP), warga Dusun Tegalsari, Desa Brenggong, Kabupaten Purworejo pada Kamis (15/12).
IP ditangkap di mushala Dusun Tegalsari, Desa Brenggong, Kecamatan Purworejo saat sedang ikut mempersiapkan kegiatan Maulid Nabi SAW.
IP diproyeksikan sebagai bomber pada aksi amaliyah di luar Pulau Jawa. Kendati demikian, pihaknya enggan merinci detil daerahnya. "Masih diselidiki soal itu," kata Kombes Martinus.
Hingga saat ini ada 14 orang yang ditangkap di berbagai daerah terkait jaringan MNS yang ditangkap di Bekasi, Jawa Barat. Mereka masih diperiksa secara intensif oleh polisi.