Bisnis.com, JAKARTA – Bank Dunia melalui anak lembaganya, International Development Association (IDA) berhasil menghimpun komitmen senilai USS75 miliar untuk menekan tingkat kemiskinan di negara-negara dunia.
Dana itu berhasil dikumpulkan dari beberapa sumber termasuk sumbangan negara dan lebih dari 60 pihak donor. Presiden Bank unia, Jim Young Kim mengatakan dana USS75 miliar itu merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah upaya World Bank menekan angka kemiskinan.
“Komitmen tersebut telah disampaikan oleh seluruh kolega kami dengan inovasi yang ditawarkan IDA. Selama ini IDA telah masuk ke sektor swasta dan pasar modal untuk menghimpun dana dan hal ini sangat positif sebagai upaya melawan kemiskinan,” jelas Jim melalui keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Jumat (16/12).
Dana tersebut akan memperbesar skala kemampuan IDA dalam beberapa aspek yaitu kemiskinan, konflik, kekerasan, masyarakat terlantar, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan gender. Selain itu, IDA akan terlibat dalam pembangunan kapasitas pemerintah.
World Bank Group Interim Managing Director and Co-Chair of the IDA18 Negotiations, Kyle Peters mengungkaplan dengan paket-paket inovasi yang ditawarkan IDA, negara-negara miskin dunia akan mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk dapat tumbuh.
“Dana itu juga akan menciptakan peluang bagi masyarakat untuk dapat lebih tangguh dalam menghadapi persoalan krisis. IDA akan fokus pada isu-isu perubahan iklim, gender, dan upaya pencegahan konflik,” ungkap Peters.
Berikut target pembiayaan yang akan disalurkan IDA :
- Pelayanan kesehatan dan nutrisi untuk 400 juta orang
- Memperluas akses air bersih untuk 45 juta orang
- Pelayanan pembiayaan untuk 4-6 juta orang
- Menekan angka kematian bayi
- Pelatihan bag 9-10 juta guru yang mengakses lebih dari 300 juta murid
- Imunisasi untuk 130-180 juta anak
- Peningkatan kapasitas statistic di 30 negara