Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Puting Beliung Landa Kupang, 100 Rumah Rusak

Puting beliung melanda wilayah Kecamatan Kupang Tengah dan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga menyebabkan sekitar 100 unit rumah penduduk rusak.
Ilutsrasi rumah hancur diterjang puting beliung/Antara
Ilutsrasi rumah hancur diterjang puting beliung/Antara

Bisnis.com, KUPANG -  Puting beliung melanda wilayah Kecamatan Kupang Tengah dan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga menyebabkan sekitar 100 unit rumah penduduk rusak.

"Petugas dari BPBD Kabupaten Kupang masih terus melakukan pendataan di lapangan, karena kejadian angin puting beliung terjadi Jumat (9/12) pukul 17.00 WITA, sehingga belum dilakukan pendataan karena kejadian terjadi menjelang malam hari," kata Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang Charles Panie di Kupang, Sabtu (10/12/2016).

Charles Panie yang ditemui di Kantor Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Timur, 20 km arah timur kota Kupang, mengatakan bahwa angin puting beliung terjadi secara sporadis dan berlangsung cepat yang menyebabkan pohon tumbang dan seratusan rumah rusak.

"Ada 100 unit rumah dan dua sekolah yang rusak akibat bencana angin puting beliung ini. Saat ini tim dari BPBD Kabupaten Kupang masih berada di lokasi untuk melakukan pendataan atau identifikasi terhadap dampak bencana angin puting beliung," kata Charles Panie.

Seratusan rumah yang rusak itu berada di Kelurahan Oesao, Desa Tanah Merah, Oebelo dan Tuapukan, Kabupaten Kupang.

Ia mengatakan, selain merobohkan rumah penduduk, angin kencang dan hujan lebat juga mengakibatkan dua unit bangunan sekolah rusak.

"Sedangkan rumah penduduk yang mengalami kerusakan pada umumnya mengalami kerusakan pada bagian dinding serta atap yang terbawa angin puting beliung saat peristiwa berlangsung," tegasya.

Ia mengatakan, pemerintah Kabupaten Kupang mulai mendistribusikan bantuan tangap darurat seperti terpal dan tikar untuk korban.

"Pemerintah Kabupaten Kupang masih sebatas memberikan bantuan darurat seperti terpal, tikar, dan selimut. Sedangkan untuk bantuan sembako belum dilakukan karena proses pendataan masih berlangsung," tegasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper