Bisnis.com, YOGYAKARTA - Gempa di Pidie Jaya, Aceh, tidak terlepas pergerakan sesar yang sudah ada namun belum terpetakan sebelumnya.
Pakar gempa dari Universitas Gadjah Mada mengungkapkan gempa bumi berskala 6,5 Skala Richter yang mengguncang wilayah Pidie Jaya, Aceh pada Rabu, pukul 05.03 WIB karena dampak pergeseran sesar aktif.
"Gempa Pidie Jaya ini disebabkan oleh pergerakan sesar aktif di kawasan tersebut," ujar pakar gempa dari Departemen Teknik Geologi UGM Gayatri Indah Marliyani, dalam keterangan tertulis di Yogyakarta, Rabu (7/12/2016).
Gayatri mengatakan gempa itu berpusat di darat pada koordinat 5,19 LU dan 96,38 BT dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa merupakan dampak dari aktivitas sesar aktif di wilayah tersebut yang bersifat mendatar dan dekstral.
Istilah dekstral merujuk pada patahan dengan arah horizontal, di mana posisi tanah yang ada di depan kita bergeser ke arah kanan.
Ia menjelaskan, sesar aktif yang bergerak di Pidie Jaya ini merupakan cabang dari sesar Sumatra di bagian utara. Sesar ini berorientasi barat laut-tenggara.
Gempa ini terjadi karena pengaruh dari pergerakan sesar yang sudah ada tapi belum terpetakan sebelumnya, katanya.
"Adanya tekanan dari zona subduksi atau penunjaman di selatan Sumatra memberikan gaya tekan yang kuat ke daerah permukaan dan akibatnya membentuk sesar-sesar yang aktif, gempa terjadi akibat pergerakan dari sesar-sesar ini," katanya.
Menurut dia, goncangan gempa terasa kuat di daerah ini dikarenakan pada wilayah dekat pusat gempa tersusun oleh batuan yang tidak kompak.
Gelombang gempa merambat lebih cepat pada batuan kompak dan melambat ketika melewati batuan yang lepas-lepas, katanya.
"Ketika melewati daerah dengan batuan yang lepas-lepas, amplitudo gelombang gempa akan membesar untuk bisa merambatkan energi yang sama, sehingga getaran yang dirasakan pada daerah ini lebih kuat. Getaran yang kuat dari gempa bumi ini juga bisa menimbulkan longsoran," kata dia.