BIsnis.com, MEDAN--PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I Sumatra bagian Utara mencatat ada dua stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang terdampak gempa di Pidie Jaya dan belum beroperasi. Kendati demikian, mereka memastikan distribusi bahan bakar di wilayah tersebut tak terganggu.
Area Manager Communication & Relations Pertamina Sumbagut Fitri Erika menyebutkan, di Aceh pihaknya memiliki lima terminal bahan bakar minyak (TBBM) dan satu depot pengisian pesawat udara (DPPU).
"Seluruh operasional masih berjalan normal. Pengecekan segera kami lakukan setelah gempa dan tidak ditemukan kerusakan di seluruh fasilitas, yakni TBBM Sabang, Meulaboh, Lhokseumawe, Krueng Raya, dan Simeulue serta DPPU Sultan Iskandar Muda," papar Erika, Rabu (7/12/2016).
Dia merinci, berdasarkan pendataan sementara di Pidie Jaya, dua SPBU yang terdampak gempa yakni SPBU 14.241.413 dan nomor SPBU 14.241.469. Saat ini, terus dilakukan pengecekan menyeluruh untuk memastikan SPBU dalam kondisi baik saat kembali dioperasikan.
"Terkait dengan pasokan BBM di Aceh dan sekitarnya, saat ini masih cukup. Premium mencapai 6.447 kl dan Solar 11.024 kl. LPG juga tersedia cukup dan pasokan akan terus kami tambah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," tambahnya.
Tak hanya itu, Pertamina menyiapkan satu mobil tangki mobile, lengkap dengan flowmeter untuk pelayanan BBM langsung ke masyarakat. Hal ini dilakukan sembari menunggu kelayakan SPBU yang terdampak gempa.
"Pelayanan BBM juga dilakukan di lokasi bencana yakni di SPBU 14.241.406 di Pidie dan 14.241.444 di Bireuen sebagai cadangan," pungkasnya.
Pertamina membuka posko untuk bantuan medis, pakaian, dan makanan di sekitar lokasi bencana.